Warga Samarinda tangkap buaya muara di kolam bekas tambang
Warga Jalan Padat Karya, RT 20 Bengkuring, Samarinda Utara, Samarinda, Kalimantan Timur, menangkap anak buaya muara sepanjang 1,5 meter. Siang ini, buaya itu berhasil dievakuasi tim komunitas pencinta satwa melata untuk diserahkan ke BKSDA Kalimantan Timur.
Warga Jalan Padat Karya, RT 20 Bengkuring, Samarinda Utara, Samarinda, Kalimantan Timur, menangkap anak buaya muara sepanjang 1,5 meter. Siang ini, buaya itu berhasil dievakuasi tim komunitas pencinta satwa melata untuk diserahkan ke BKSDA Kalimantan Timur.
Temuan disertai penangkapan buaya itu dilakukan Selasa (20/3) malam kemarin oleh warga setempat, yang tinggal tidak jauh dari kolam bekas tambang batu bara. Warga pun sementara mengikat buaya itu.
-
Di mana pengunjung bisa melihat satwa liar seperti bambis, jerapah, dan singa di Bali Safari Marine and Park? Perjalanan Safari Journey Trip tersebut menawarkan pengalaman melihat binatang asal Indonesia, India, dan Afrika di habitat aslinya. Termasuk melihat bambis yang jinak, Burung Unta, Jerapah, Singa, harimau Sumatra dan bahkan Macan Tutul!
-
Dimana hewan liar yang dipelihara seringkali diambil dari habitat aslinya? Menangkap satu spesies hewan liar dari habitatnya juga mempengaruhi seluruh ekosistem asli, berisiko menyebabkan ketidakseimbangan antara predator, mangsa, dan hubungan simbiotik.
-
Kenapa hewan liar yang dipelihara bisa menyebabkan luka? Sebagian besar hewan liar seharusnya tidak dijadikan hewan peliharaan. Hewan seperti primata, harimau atau singa, dan beberapa jenis reptil bisa menyebabkan luka bagi orang yang memeliharanya.
-
Hewan apa yang meniru ular berbisa? Gurita peniru mampu menyerupai ular laut berbisa atau ikan singa berbisa, memberikan perlindungan lebih lanjut dari ancaman predator.
-
Bagaimana Pohon Pelawan menjadi penghasil madu liar? Selain dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas manusia, pohon ini rupanya juga menjadi rumah atau sarang lebah liar sehingga menjadi penghasil madu lebah liar yang memiliki cita rasa pahit.
-
Bagaimana cara menikmati pengalaman melihat satwa liar di Bali Safari Marine and Park? Dengan tram, alih-alih hanya berkunjung ke kandang dengan jalan kaki, pengunjung dapat melihat satwa liar dari jarak dekat dan merasakan sensasi melihat berbagai binatang.
Sejak pagi tadi, kabar penangkapan buaya oleh warga itu menyebar luas. Warga menginginkan agar bisa segera ditangani instansi terkait, dalam hal ini BKSDA Kalimantan Timur.
"Jadi warga mengabarkan kepada relawan, ada temuan buaya di tempat tinggal mereka. Jalan tengah sementara, kita koordinasi dengan komunitas pencinta satwa melata," kata Koordinator Relawan Kebencanaan Samarinda Joko Iswanto ditemui merdeka.com di lokasi kejadian, Rabu (21/3).
Tim pencinta satwa melata dari Borneo Animal Rescue (BAR) sekitar pukul 13.30 WITA tadi bergegas ke lokasi, yang berada utara kota Samarinda itu. Buaya itu akhirnya diamankan. Petugas memastikan, jenis buaya yang mereka amankan jenis buaya muara yang tergolong ganas.
"Diukur panjangnya sekitar 1,5 meter, dan kita perkirakan usianya 1 tahunan. Kalau soal jenis kelaminnya masih belum bisa diketahui pasti," kata petugas BAR, Alvan Wildana.
Dari keterangan warga setempat, terlihat beberapa ekor buaya lagi, yang berkeliaran di kolam tambang eks batubara. "Ada dua ekor buaya lagi," ujar Alvan.
Melihat lokasi temuan buaya berada di kolam eks tambang batubara, Alvan menduga ada pihak yang sengaja melepaskan buaya itu. "Curiga ada yang sengaja melepaskan karena kolam itu bukan habitatnya. Kalau terseret arus banjir kecil kemungkinan karena jauh dari sungai, dan kolam (eks tambang batubara) juga berada di atas tebing," demikian Alvan.
Baca juga:
Sniper polisi dan TNI ikut dikerahkan buru Harimau Bonita di Indragiri Hilir
BBKSDA buru Harimau Sumatera diduga tewaskan dua warga di Indragiri Hilir
Sudah terkam 2 orang sejak awal 2018, BBKSDA diminta paksa bunuh Harimau Bonita
Buruh bangunan di Inhil Riau tunggang langgang dikejar harimau, satu tewas
Organ tubuh hilang, BBKSDA curiga harimau sumatera tewas akibat perburuan liar