Warga Solo ini bakar peti mati dikembalikan Kedubes Australia
Bambang kecewa karena peti matinya dikembalikan oleh pihak Kedutaan Besar Australia.
Bambang Saptono adalah seorang warga Kota Solo beberapa hari lalu mengirimkan dua peti mati ke Kedutaan Besar Australia di Jakarta. Peti mati itu dimaksudkan sebagai sindiran terhadap negeri kanguru lantaran pemimpinnya memberikan pernyataan menyinggung Indonesia terkait pelaksanaan eksekusi mati warganya karena kasus narkoba.
"Ini bentuk kepedulian sebagai warga Indonesia yang baik. Dulu Australia membantu Aceh saat tsunami. Sekarang saya bantu Australia, saya kirim dua peti mati untuk dua warga mereka yang akan dieksekusi mati. Jadi Australia tidak usah beli peti," kata Bambang kepada wartawan saat menggelar aksi di Bundaran Gladag, Sabtu (14/3).
Namun, niat Bambang ditolak Kedubes Australia. Sebab peti mati yang dia kirimkan melalui kantor pos dikembalikan hari ini. Dia mengaku pada Sabtu pagi dihubungi oleh petugas Kantor Pos Besar Solo memberitahukan pengembalian itu.
"Niat saya baik, ini tulus dan ikhlas. Kok malah dikembalikan, terus buat apa? Masa saya kasihkan orang, ya sudah saya bakar saja," ujar Bambang dengan nada kesal.
Tak lama kemudian, sebuah mobil boks berwarna oranye milik kantor pos pun datang. Tiga petugas segera mengeluarkan dua peti terbungkus bendera Australia itu. Tanpa berpikir panjang, Bambang yang membawa bensin segera menyiramkannya ke peti lantas menyulutnya.
"Saya sangat prihatin dengan apa yang dilakukan Australia. Jokowi harus segera eksekusi mati secepatnya dua terpidana narkoba asal Australia," tandas Bambang.
Sebagai warga, Bambang mendukung Presiden Jokowi segera melaksanakan eksekusi mati. "Segera eksekusi, jangan tunggu lebih lama lagi. Saya support pemerintah. Agar masalah ini cepat selesai, dan presiden bisa berkonsentrasi ke permasalahan lain," tambah Bambang.