Wartawan Yogya minta polisi usut teror molotov di rumah Frietqi
Mereka yakin motif pelemparan bom molotov itu terkait dengan pemberitaan Frietqi.
Sejumlah wartawan yang mengatasnamakan SOWAK (Solidaritas Wartawan Anti Kekerasan) menggelar aksi menuntut pengusutan kasus teror yang menimpa rekan seprofesinya, Frietqi Suryawan wartawan Radar Magelang. Rumah Frietqi sempat dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal.
Dalam aksi tersebut, para wartawan menduga bahwa pelemparan tiga bom molotov itu disebabkan karena pemberitaan yang ditulis oleh Frietqi beberapa waktu lalu. Mereka menilai ada sejumlah pihak yang tak senang dengan tulisan berita milik Frietqi.
Bagus Kurniawan sebagai koordinator aksi mengungkapkan, apa yang dialami Frietqi merupakan ancaman bagi kebebasan pers di Indonesia. Menurutnya dia, pada masa kebebasan pers seperti sekarang ini pelemparan bom molotov tersebut telah mencoreng demokrasi.
"Kami mengecam keras aksi teror ini, saya yakin ini terkait dengan pemberitaan," kata Bagus.
Bagus menilai, jika ada sengketa terkait dengan pemberitaan seharusnya bisa diselesaikan dengan mekanisme hak jawab atau melaporkan ke dewan pers, bukan dengan teror. Bagus dan rekan-rekannya berharap pihak Polres Magelang dan Polda Jawa Tengah mau mengusut tuntas kasus bom molotov tersebut.
"Kalau dengan teror seperti itu, bisa jadi kasus udin bisa-bisa terulang lagi," ujarnya.
"Kami mengimbau kepada seluruh wartawan di Indonesia untuk bersatu menolak segala bentuk kekerasan, teror dan semacamnya yang mengancam kebebasan pers," tegas Bagus.
Rumah Frietqi Suryawan di Gang Jagoan III, Kelurahan Jurangombo Utara, Kota Magelang, Jawa Tengah, Senin (24/2) dini hari sempat dilempar dengan bom molotov.
Frietqi yang lebih dikenal dengan sebutan Demang di Magelang itu, mengatakan sekitar pukul 02.00 WIB dirinya hendak tidur, tiba-tiba mendengar suara ledakan disertai benda terbakar dari depan rumah. Dia juga mendengar suara seseorang yang berteriak.
Dia segera keluar rumah dan mendapati kursi teras sudah terbakar. Sebagian tembok dan jendela rumahnya hangus. Di tempat itu, dia mendapatkan bom molotov yang masih terbakar. Kemudian segera melemparkannya keluar teras dan memadamkan menggunakan kardus berisi rambutan.