Wasekjen PPP: Dua Hari lalu KH Maimun Zubair Masih Sehat, Kami Kehilangan Beliau
Wakil Sekjen DPP PPP, Ahmad Baidowi mengaku partai berlambang Kabah kehilangan sosok ulama kharismatik tersebut.
Ulama besar KH Maimun Zubair atau biasa dipanggil Mbah Mun wafat di Mekkah hari ini, Selasa (6/8) sekitar pukul 04.17 waktu setempat.
Wakil Sekjen DPP PPP, Ahmad Baidowi mengaku partai berlambang Kabah kehilangan sosok ulama kharismatik tersebut.
-
Kapan KH Mas Mansur lahir? KH Mas Mansur adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang lahir pada 25 Juni 1896 di Surabaya, Jawa Timur.
-
Kapan Harun Kabir meninggal? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia.
-
Bagaimana Maimur Azum meninggal? Dia memberi selendang putih dan membawa Selir Rong ke ruangan kosong di sebelah selatan istana. Selir Rong berlutut dan mengucapkan terima kasih sebelum mengakhiri hidupnya dengan menggantung dirinya.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Kenapa Ma'ruf Amin hadir di muktamar PKB? Diketahui, Ma'ruf Amin kembali dipercaya menjabat Ketua Dewan Syuro DPP PKB berdasarkan hasilMuktamar ke-VI yang digelar di Nusa Dua Bali, Minggu (25/8) lalu.
-
Apa penghargaan yang diberikan kepada KH Saifuddin Zuhri atas jasanya dalam peristiwa Palagan Ambarawa? Atas jasanya dalam peristiwa Palagan Ambarawa dan perang gerilya lainnya, Presiden RI menganugerahinya “Tanda Kehormatan Bintang Gerilya”.
"Ya betul. Kami dapat info duka dari yang dampingi beliau selama di Mekkah. Kami sangat kehilangan beliau," kata dia.
Baidowi mengaku sempat sowan ke Mbah Mun dua hari lalu. Saat itu, kata dia, beliau masih sehat.
"Dua hari lalu saya masih sempat sowan beliau dan masih sehat wal afiat. Kami sangat kehilangan. Sekarang kami lagi perjalanan ke RS," tambah dia.
Dikutip dari situs Nahdlatul Ulama, Mbah Mun merupakan putra dari Kiai Zubair, Sarang, seorang alim dan faqih. Dia juga murid dari Syaikh Sad al-Yamani serta Syaikh Hasan al-Yamani al-Makky.
Beliau mengaji di Pesantren Lirboyo, Kediri, di bawah bimbingan Kiai Abdul Karim. Selain itu, selama di Lirboyo, ia juga mengaji kepada Kiai Mahrus Ali dan Kiai Marzuki.
Pada umur 21 tahun, Maimun Zubair melanjutkan belajar ke Makkah Mukarromah. Perjalanan ini, didampingi oleh kakeknya sendiri, yakni Kiai Ahmad bin Syuib. Di Makkah, Kiai Maimun Zubair mengaji kepada Sayyid Alawi bin Abbas al-Maliki, Syekh al-Imam Hasan al-Masysyath, Sayyid Amin al-Quthbi, Syekh Yasin Isa al-Fadani, Syekh Abdul Qodir al-Mandaly dan beberapa ulama lainnya.
Kiai Maimun juga meluangkan waktunya untuk mengaji ke beberapa ulama di Jawa, di antaranya Kiai Baidhowi, Kiai Ma'shum Lasem, Kiai Bisri Musthofa (Rembang), Kiai Wahab Chasbullah, Kiai Muslih Mranggen (Demak), Kiai Abdullah Abbas Buntet (Cirebon), Syekh Abul Fadhol Senori (Tuban), dan beberapa kiai lain. Kiai Maimun juga menulis kitab-kitab yang menjadi rujukan santri. Di antaranya, kitab berjudul al-ulama al-mujaddidun.
Selepas kembali dari tanah Hijaz dan mengaji dengan beberapa kiai, Kiai Maimun kemudian mengabdikan diri untuk mengajar di Sarang, di tanah kelahirannya. Pada 1965, Kiai Maimun kemudian istiqomah mengembangkan Pesantren al-Anwar Sarang. Pesantren ini, kemudian menjadi rujukan santri untuk belajar kitab kuning dan mempelajari turats secara komprehensif.
Selama hidupnya, Kiai Maimun memiliki kiprah sebagai penggerak. Ia pernah menjadi anggota DPRD Rembang selama 7 tahun. Selain itu, beliau juga pernah menjadi anggota MPR RI utusan Jawa Tengah. Kini, karena kedalaman ilmu dan kharismanya, Kiai Maimun Zubair diangkat sebagai Ketua Dewan Syuro Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Politik dalam diri Kiai Maimun bukan tentang kepentingan sesaat, akan tetapi sebagai kontribusi untuk mendialogkan Islam dan kebangsaan. Demikianlah, Kiai Maimun merupakan seorang faqih sekaligus muharrik, pakar fiqh sekaligus penggerak.
Baca juga:
Prabowo Berduka atas Wafatnya Mbah Moen: Kita Kehilangan Teramat Sangat
Dapat Kabar Mbah Moen Wafat, Menag Bergegas ke RS An Noer Mekkah
Keluarga Musyawarahkan Pemakaman KH Maimun Zubair
KH Maimun Zubair Wafat di Mekkah
Ditemani Putranya, Mbah Moen Bertamu ke Kediaman Megawati Soekarnoputri