Wayan Koster Sebut Warga di Bali Positif Covid-19 Isolasi Terpadu Cepat Pulih
Ia menerangkan, data menunjukkan warga yang sudah mengikuti vaksinasi, sebanyak 40 persen masih mengalami penularan Covid-19 dan 92 persen yang meninggal dunia belum divaksinasi.
Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, bahwa kendati masyarakat telah mengikuti vaksinasi Covid-19 belum tentu terbebas dari virus Corona.
"Meskipun, warga sudah mengikuti vaksinasi tidak sepenuhnya menjamin terbebas dari penularan Covid-19," kata Koster, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/9) malam.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Kapan Pertempuran Wuhan terjadi? Pertempuran ini berlangsung pada 11 Juni 1938, mencakup serangkaian operasi militer yang terjadi antara pasukan Kekaisaran Jepang dan pasukan Republik Tiongkok di wilayah Wuhan, yang merupakan pusat politik, militer, dan ekonomi yang penting bagi Tiongkok pada masa itu.
-
Bagaimana Pertempuran Wuhan berakhir? Pada 25 Oktober 1938, pasukan Jepang berhasil memasuki Wuhan setelah mengalahkan pertahanan Tiongkok.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
Ia menerangkan, data menunjukkan warga yang sudah mengikuti vaksinasi, sebanyak 40 persen masih mengalami penularan Covid-19 dan 92 persen yang meninggal dunia belum divaksinasi.
"Namun, dengan telah divaksinasi warga yang tertular Covid-19 risikonya lebih rendah yaitu lebih cepat sembuh, terhindar dari gejala berat yang berisiko kematian," katanya.
Ia juga menyebutkan, data juga menunjukkan bahwa warga yang terkena Covid-19 tanpa gejala atau gejala ringan yang mengikuti Isolasi Terpusat (Isoter) lebih cepat sembuh dan tidak menularkan kepada anggota keluarga yang lain daripada mengikuti Isolasi Mandiri (Isoman).
"Berkaitan dengan hal tersebut, saya mengimbau, mengingatkan, menegaskan dan mengajak seluruh masyarakat agar tetap mentaati dan melaksanakan protokol kesehatan serta menerapkan pola hidup sehat bebas Covid-19 dengan 6M," sebutnya.
Koster juga meminta, masyarakat wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk melakukan skrining terhadap semua pegawai atau karyawan dan pengunjung pusat perbelanjaan atau mal serta pusat perdagangan.
Kemudian, bagi pengunjung yang diizinkan masuk ke pusat perbelanjaan, mall atau pusat perdagangan adalah pengunjung yang telah memperoleh vaksinasi Covid-19 suntik ke-2.
"Kelompok masyarakat risiko tinggi, wanita hamil, penduduk usia di bawah 12 tahun dan di atas 70 tahun tidak diizinkan memasuki pusat perbelanjaan, mall atau pusat perdagangan," ujarnya.
"Tetap memperketat aktivitas masyarakat, upacara adat, ngaben, pernikahan, dan kerumunan sesuai Surat Edaran Parisada dan MDA Bali," tambahnya.
Selanjutnya, bagi warga Bali yang belum mengikuti vaksinasi suntik ke-1 atau suntik ke-2 agar segera mengikuti vaksinasi di wilayah masing-masing untuk mengurangi resiko penularan Covid-19. Khususnya, bagi usia lanjut, warga yang punya penyakit bawaan atau komorbid, ibu hamil, dan difabel.
"Bagi, krama (warga) Bali yang melakukan kontak erat dengan warga yang terkonfirmasi positif, agar berinisiatif dan bersedia untuk mengikuti tracing yang dilaksanakan oleh aparat TNI dan Polri, selanjutnya melaksanakan testing," tegasnya.
Kemudian, bagi warga Bali yang mengalami gejala awal seperti demam, pilek, batuk, sesak napas, hilang indra penciuman dan perasa agar segera melakukan testing swab berbasis PCR. Selanjutnya, bagi yang terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala dan gejala ringan agar segera berinisiatif melakukan isoter yang telah disiapkan oleh Pemerintah Provinsi atau di Kabupaten dan Kota di Bali.
"Dilarang melakukan isolasi mandiri di rumah, agar tidak menular kepada keluarga. Bagi yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala
sedang dan berat agar segera ke Rumah Sakit Rujukan di wilayah masing-masing guna menghindari terjadinya kondisi yang memburuk dan membahayakan bagi diri sendiri," ungkapnya.
Koster juga menyampaikan, bahwa banyak kasus kematian terjadi karena warga terlambat melakukan testing swab PCR dan masuk ke rumah sakit dalam kondisi sudah parah. Sehingga, sangat membahayakan nyawanya, bahkan tidak bisa diselamatkan
ketika mengalami perawatan di rumah sakit.
"Warga Bali agar selalu Ngrastiti Bhakti, memohon kerahayuan dan Pandemi Covid-19 segera berakhir," ujarnya.
Sementara, untuk Daya Tarik Wisata (DTW) alam, budaya, buatan, spiritual, dan Desa Wisata dilakukan uji coba dibuka dengan kapasitas pengunjung maksimal 50 persen dengan menerapkan protokol kesehatan sangat ketat dan menggunakan Aplikasi PeduliLindungi.
Kemudian, bagi yang melakukan perjalanan dengan transportasi udara dapat menunjukkan hasil negatif antigen H-1 dengan syarat sudah memperoleh vaksinasi suntik ke-2 dan hasil negatif PCR H-2 jika baru memperoleh vaksinasi suntik ke-1 dan bukti telah mengikuti vaksinasi ditunjukkan melalui aplikasi PeduliLindungi.
"Kepada walikota, bupati, camat, Kepala Desa atau lurah, dan Bandesa Adat se-Bali serta seluruh komponen masyarakat agar terus bekerja keras, tanpa lelah, melakukan upaya serius dengan mengambil langkah secara bersama-sama bergotong-royong untuk mencegah penyebaran Covid-19," ujar Koster.
Baca juga:
DPR Minta Pemerintah Tak Ragu Tutup Sementara Akses WNA
China Perketat Lockdown Lokal Setelah Terjadi Lonjakan Kasus Covid-19
Gibran Minta Warga Solo Disiplin Prokes: Kalau Naik Lagi ke Level 4, Ya Susah Kita
Seluruh Kontingen di PON Papua Bakal Karantina Selama Lima Hari
OJK Apresiasi Kepatuhan Industri Asuransi Terkait Pembayaran Klaim Covid-19
Presiden Jokowi: RI Tidak Masuk 10 Negara Kasus Covid-19 Tertinggi di Dunia