Wilayah Nglanggeran Gunung Kidul terpilih jadi desa terbaik ASEAN
Desa Wisata Nglanggeran, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terpilih menjadi salah satu desa terbaik di Indonesia. Atas prestasi tersebut, Desa Wisata Nglanggeran akan mendapatkan penghargaan di Asean Community Based Tourism (CBT) Award.
Desa Wisata Nglanggeran, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terpilih menjadi salah satu desa terbaik di Indonesia. Atas prestasi tersebut, Desa Wisata Nglanggeran akan mendapatkan penghargaan di Asean Community Based Tourism (CBT) Award.
Sugeng, pengelola Desa Wisata Ngalenggaran, mengatakan bahwa sebelumnya Kementerian pariwisata mengirimkan tiga desa terseleksi dari apresiasi usaha masyarakat bidang pariwisata 2016. Pemilihan itu berdasar menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan pariwisata berbasis masyarakat atau Community Based Tourism untuk menerima award ini.
"Tiga desa itu adalah Desa wisata Dieng Kulon, Banjarnegara Jateng dengan pengelola Alif Faozi, Desa wisata Nglanggeran Gunungkidul Sugeng Handoko dan Desa wisata Panglipuran Bangli Bali dengan pengelola I Nengah Moneng," ujar Sugeng saat dihubungi, Kamis (19/1).
Sugeng menambahkan, penghargaan diterima Desa Wisata Nglanggeran akan diserahkan di Singapura, Jumat (20/1) besok. Penilaian membuat desanya terpilih menjadi terbaik adalah karena sesuai dengan CBT standart. Di antaranya kepemilikan dan pengelolaan masyarakat. Memiliki kontribusi terhadap kesejahteraan sosial, juga menjaga dan meningkatkan lingkungan. Selain itu Mendorong partispasi interaktif antara masyarakat dan wisatawan.
"Desa Wisata Nglanggeran dilihat juga dari jasa perjalanan wisata dan pramuwisata berkualitas. Termasuk Kualitas makanan dan minuman, akomodasi dan kinerja friendly tour operator," ucap Sugeng.
Dihubungi terpisah, Bupati Gunungkidul Badingah, mengatakan bahwa Desa Wisata Nglanggeran merupakan salah satu pengelolaan desa wisata menjadi contoh bagi pengelolaan desa wisata lainnya. Sebab, pengelolaan berbasis masyarakat bisa meningkatkan perekonomian warga setempat.
"Partisipasi masyarakat luar biasa, pemuda sampai ibu rumah tangga terlibat," jelas Badingah.
Saat ini ada sekitar 100 home stay yang dikelola warga, sambung Badingah, selain itu juga mulai dilakukan produksi coklat, hingga pembudidayaan kambing etawa. Sistem pengelolaan ini, sesuai dengan konsep geopark. Sebab, Nglanggeran merupakan salah geosite dari 13 geosite yang ada di Gunungkidul dalam global geopark Network Gunungsewu.
"Sesuai dengan konsep Geopark, pengelolaan warisan bumi untuk kesejahteraan masyarakat. Memang di sana dikelola dengan baik," pungkasnya.
-
Dimana saja wisatawan yang berkunjung ke Gunungkidul? Lebih lanjut Suntoyo mengingatkan pada pelaku usaha sektor pariwisata tidak memanfaatkan momen peningkatan jumlah wisata ini untuk menaikkan tarif.
-
Apa yang mendorong peningkatan jumlah wisatawan di Gunungkidul? Peningkatan belanja wisatawan dan lama waktu tinggal wisatawan tak lepas dari pembangunan infrastruktur yang dibangun pemerintah pusat hingga kabupaten serta pelaku jasa usaha wisata dan swasta yang mengembangkan tempat wisata dan membangun hotel.
-
Kapan Gunungkidul menjadi tempat pelarian pasukan Majapahit? Mengutip Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Yogyakarta, di masa silam, Gunungkidul pernah turut menjadi tempat pelarian dari beberapa pasukan Majapahit. Mereka kemudian menempati lokasi yang saat ini menjadi Pongangan, dengan pemimpinnya R. Dewa Katong saudara Raja Brawijaya dari Jawa Timur.
-
Mengapa infrastruktur di Gunungkidul menjadi penting bagi pariwisata? Dari segi keamanan jika lampu penerangan memadai tingkat kerawanan juga mudah diminimalisir.
-
Apa yang menjadi bukti keberadaan manusia purba di Gunungkidul? Belum lagi adanya petunjuk-petunjuk kehadiran homo sapiens (manusia purba) di gua-gua dan ceruk-ceruk kawasan Ponjong, yang diprediksi jadi tempat tinggal mereka sekitar 700 ribu tahun silam.
-
Kenapa manusia purba memilih menetap di Gunungkidul? Laman Wikipedia menyebut jika daratan Kabupaten Gunungkidul dahulu adalah wilayah yang aman untuk ditinggali manusia purba. Jadi Tempat Hidup Manusia Purba 700.000 Tahun Silam Ini karena wilayah tersebut berada di dataran tinggi, kaya akan flora dan fauna, termasuk letaknya berbatasan dengan Samudera Hindia.
Baca juga:
Mengarungi indahnya Rawa Pening dan surga tersembunyi di Ponorogo
Pesona dua danau cantik dari Negeri di Atas Awan
Satu juta turis kunjungi RI di November 2016, terbanyak dari China
Investor Singapura minat tanam modal di Danau Toba dan Mandalika
Luhut sebut perbaikan Bandara Toba dimulai akhir 2017
Ini cara Menko Luhut kejar target 20 juta turis datang ke Indonesia
Pusat grosir online ini tawarkan kamar hotel untuk perjalanan bisnis