Wiranto mengimbau masyarakat tak mudah terprovokasi di tahun politik
Dengan demikian, politisi Hanura ini mengimbau agar kompetitor tak menggunakan kampanye hitam untuk saling serang. Hal itu hanya bakal membuat gaduh tak hanya antar partai politik, tetapi juga masyarakat berpotensi berpengaruh.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto meminta Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 tak perlu dibuat gaduh. Dia meminta tahun politik ini dianggap seperti tahun biasa, sehingga tak takut soal ancaman-ancaman.
"Dulu kan tiap tahun ada, sekarang serentak lima tahun sekali, itu hal biasa jangan buat kita takut terancam asal ada kesadaran masing-masing untuk mengambil bagian dalam membangun suasana aman damai tentram itu," katanya di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Rabu (7/3).
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
Dia tidak mau tahun politik menjadi suatu momok yang menakutkan bagi Indonesia. Jika dibuat gaduh bakal mengancam terhadap investor maupun wisatawan asing yang ingin ke Indonesia. Maka itu, dia minta masyarakat anggap hal ini saja.
"Pemilukada maupun legislatif atau presiden bukan sesuatu yang ditakuti tidak perlu tahun politik 2018-2019 jadi momok yang menakutkan investor, nanti menakutkan wisatawan, kita ajak pemilu biasa saja," jelasnya.
Dengan demikian, politisi Hanura ini mengimbau agar kompetitor tak menggunakan kampanye hitam untuk saling serang. Hal itu hanya bakal membuat gaduh tak hanya antar partai politik, tetapi juga masyarakat berpotensi berpengaruh.
"Alangkah baiknya kalau kompetisi itu tanpa konflik nah itu cara gimana kita jaga itu gak masuk wilayah konflik, caranya gimana, hindari kampanye hitam hindari melakukan ujaran kebencian hindari hoaks, hindari sedapat mungkin money politics juga menyebabkan kisruh, menyebabkan ketidakpuasan menyebabkan konflik itu dihindari," tegasnya.