Yenny Wahid Minta Menteri Jokowi Berlakukan Kebijakan Beras Satu Harga
Yenny mengungkapkan harapannya agar tidak ada lagi kesenjangan antardaerah yang ekonominya maju dengan daerah yang tidak maju.
Ketua Organizing Committee (OC) NU Women Fest, Yenny Wahid meminta kepada para menteri Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin oleh Presiden Jokowi, untuk memberlakukan kebijakan beras satu harga di seluruh Indonesia. Harapannya kebijakan ini akan memberikan rasa keadilan bagi masyarakat.
"Saya mendapat pesan, ini untuk para menteri pembantu Presiden Jokowi. Pesannya adalah titip agar beras bisa juga kayak Bahan Bakar Minyak (BBM). Satu harga dari barat sampai timur, utara dan selatan di Indonesia. Berasnya bisa satu harga," katanya saat memberikan sambutan di acara pembukaan NU Women Fest, Sabtu (15/10).
-
Kapan Nabi Yunus berdoa? Dalam kegelisahan, rasa bersalah, dan penyesalan, Nabi Yunus memanjatkan doa yang hingga kini masih banyak diamalkan oleh umat Islam.
-
Bagaimana Yenny Wahid memutuskan untuk maju sebagai Cawapres? "Saya tentu harus berdoa dulu, saya harus mohon petunjuk dari yang maha kuasa, nanti itu diolah dari rasional dan spiritual hasilnya seperti apa. Jadi masih panjang," katanya di Jakarta, Senin (7/8).
-
Siapa yang menolak dakwah Nabi Yunus? Namun, kaumnya justru menolak Nabi Yunus.
-
Kenapa Yenny Wahid keluar dari Universitas Indonesia? Ia kemudian keluar dari UI atas saran sang ayah.
-
Kenapa Yenny Wahid yakin Gusdurian solid mendukung Ganjar-Mahfud? Yenny mengatakan kader Gus Dur itu selalu mengedepankan nilai-nilai perjuangan dalam perjuangan politiknya. "Jadi, jelas kami bukan orang-orang yang pragmatis, kami bukan orang yang mencari jabatan," kata dia
Dia mengungkapkan harapannya agar tidak ada lagi kesenjangan antardaerah yang ekonominya maju dengan daerah yang tidak maju.
"Semuanya sama. Bisa beli beras dengan harga yang sama untuk kualitas tertentu yang biasa dikonsumsi masyarakat. Ini salah satunya adalah untuk membawa keadilan bagi seluruh masyarakat," ujarnya.
Dalam acara itu, juga diputarkan video Satu Abad Gerakan Perempuan NU yang mengisahkan jejak sejarah para perempuan yang telah membangun kesetaraan gender di Indonesia.
Sebelumnya, menurut Yenny, pembentukan NU Women merupakan langkah progresif NU dalam menyikapi isu-isu perempuan.
"Ini merupakan sebuah langkah yang sangat progresif. Perempuan NU ini sebenarnya ruang perjumpaan di antara banyak jaringan-jaringan NU. Selama ini memang sudah ada, tapi kita dipertemukan dalam sebuah gerakan besar," katanya pula.
NU Women diresmikan dalam rangkaian peringatan Hari Lahir Satu Abad Nahdlatul Ulama pada Oktober 2022.
Kehadiran NU Women untuk memperkuat barisan NU secara struktural maupun kultural.
Selain itu, kata Yenny Wahid, keberadaan NU Women akan memberi perhatian terhadap efek pandemi Covid-19 yang membawa dampak sosial dan psikis terhadap perempuan dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
"Fenomena global ini harus direspons. Bagaimana menyadarkan para perempuan untuk meresponsnya secara pas. Lalu support system yang bisa mendukung ketika perempuan dan anak mengalami perundungan atau mengalami kekerasan dalam rumah tangga," kata Yenny.
Pihaknya mengatakan NU Women bukan sebuah badan otonom (banom), tapi menjadi sebuah hub atau sekretariat bersama yang anggotanya semua Banom NU.
(mdk/fik)