YLKI: Lion Air maskapai yang tak pernah respons keluhan konsumen
Tulus mengungkapkan, memang sejak tujuh tahun belakangan ini keluhan konsumen terhadap penerbangan cukup tinggi. Terutama keluhan tentang keterlambatan pesawat dan pengembalian tiket pesawat.
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, maskapai penerbangan Lion Air nyaris tidak pernah merespon laporan keluhan konsumen terkait penerbangannya yang masuk melalui YLKI. Padahal, kata dia, laporan keluhan konsumen penerbangan Lion Air paling tinggi.
"Saat di follow up Lion Air enggak pernah merespon. Iya dan hanya Lion Air yang begitu yang lainnya respon," kata Tulus di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (3/11).
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
Tulus mengungkapkan, memang sejak tujuh tahun belakangan ini keluhan konsumen terhadap penerbangan cukup tinggi. Terutama keluhan tentang keterlambatan pesawat dan pengembalian tiket pesawat.
"Pengaduan trasportasi udara tujuh tahun terakhir paling tinggi dan paling tinggi Lion Air. Terutama delay," ungkapnya.
Dia sedikit bercerita, ada konsumen yang melaporkan pengalamannya naik pesawat Lion yang tidak memiliki sabuk pengaman atau seat belt di kursi penumpangnya. Kata Tulus, itu bukti bahwa keamanan pesawat Lion tidak baik.
"Kursi enggak ada seat belt, sekitar tiga tahun lalu, tetap terbang artinya budaya safety Lion Air dari situ juga sangat tidak baik," ucapnya.
Di tempat yang sama, Pengamat Penerbangan Chappy Hakim menilai, penerbangan di Indonesia saat ini hanya fokus pada slot penumpang saja bukan pada infrastruktur dan sistem penerbangan. Ia menjelaskan, dengan tidak diperhatikannya Sumber Daya Manusia (SDM) dan infrastruktur maka peluang kecelakaan menjadi lebih terbuka.
"Bisa dibayangkan dalam satu hari itu ribuan penerbangan. Sementara kita baru membangun triliunan di Kertajati yang cuma satu atau dua pesawat dalam menangani penerbangan ini kita hanya terpaku pada slot," ungkapnya.
"Bukan pengabaian, kita fokus penerbangan jadi kekurangan SDM dan infrastruktur itu satu celah membuka potensi tejadi kecelakaan pesawat terbang," tandasnya.
Baca juga:
YLKI: Kemenhub lembek kepada Lion Air
Penyelam yang tewas saat cari korban Lion Air sempat dibawa ke RS Koja
Ini penyebab Tim SAR meninggal usai menyelam cari korban Lion Air
Tim SAR kecelakaan Lion Air PK-LQP meninggal dunia saat pencarian korban
Hingga Jumat malam, total 73 kantong jenazah korban Lion Air jatuh ditemukan
Dua jenazah korban Lion Air teridentifikasi diserahkan ke keluarga