Zona Merah Covid-19 di Jabar Kembali Bertambah
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, zona merah tersebut ada di tiga kabupaten kota, yakni Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang. Padahal, beberapa pekan sebelumnya, zona merah hanya berada di Kota Depok.
Kasus pandemi Covid-19 di Provinsi Jawa Barat masih berlangsung fluktuatif. Berdasarkan hasil evaluasi, wilayah dengan kategori zona merah bertambah dalam dua pekan terakhir.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, zona merah tersebut ada di tiga kabupaten kota, yakni Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang. Padahal, beberapa pekan sebelumnya, zona merah hanya berada di Kota Depok.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
"Satu minggu minggu lalu Kota Bekasi, namun saat ini ada pertambahan yaitu Kota Bekasi, Kabupaten bekasi, dan Kabupaten Karawang," katanya di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (9/11).
Dalam penanganan Covid 19, data per 9 November 2020 total kasus secara kumulatif berada di angka 40.093 dengan tambahan 465 kasus pada hari kemarin. Sedangkan reproduksi virus berada di angka 0,88.
Tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Jawa Barat berada di angka di 73 persen. Angka itu masih jauh dari angka rata-rata nasional sebesar 83,8 persen. Dalam hal ini, Setiawan mengaku masih melakukan konfirmasi terhadap data-data.
"Jadi apakah data (tingkat kesembuhan) ini sudah semuanya (tercatat), karena kami yakin sebetulnya bahwa tingkat kesembuhannya di Jawa Barat ini seharusnya lebih dari data yang saat ini kami dapatkan," terangnya.
Pembahasan lainnya mengenai bed okupansi rate atau tingkat keterisian tempat tidur di Rumah Sakit. Jawa Barat mencatat di angka 57,38 persen. Naik sebanyak 2 persen dibandingkan data pekan lalu.
"Positivity ratenya kita masih tinggi itu masih di atas 10 persen, yang mana rekomendasi dari WHO ada di angka 5 persen," ungkapnya.
Wisatawan Positif dari DKI Jakarta
Berkaitan dengan libur panjang beberapa waktu lalu, ada 408 wisatawan yang reaktif berdasarkan rapid tes secara acak. Dari jumlah itu, hasil tes lanjutan dengan metoda swab, ada lima orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Dari lima orang tersebut, satu di antaranya ditemukan di kawasan Bogor dan diketahui berdomisili di DKI Jakarta. Penanganan lanjutan sudah dikoordinasikan dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sisanya adalah wisatawan asal kota Cimahi yang ditindaklanjuti dengan pelacakan.
Di samping itu, ia mengklaim bahwa kapasitas testing saat ini totalnya sudah mencapai 564.007. "Mudah-mudahan peningkatan kapasitas testing ini terus bisa kita tingkatkan dari minggu ke minggu," imbuh Setiawan.
Ditinjau dari sisi ekonomi, pertumbuhan yang dialami Jawa Barat dalam triwulan ketiga berada di angka 4,08. Ia berharap triwulan berikutnya capaian tersebut bisa lebih baik.
Walaupun masih minus, saat ini di angka 4,08 dan mudah-mudahan nanti di triwulan ke empat kita bisa terus meningkatkan lagi dan saat ini sedang dilakukan beberapa skenario untuk meningkatkan perekonomian kita, tapi di sisi lain tetap untuk penanganan kesehatan ini menjadi yang utama," pungkasnya.
(mdk/fik)