'100 Hari jabat ketum Golkar tentukan posisi Airlangga dalam percaturan politik'
Selama ini Airlangga dinilai baru dikenal di kalangan elit terbatas. Dia juga lebih dikenal sebagai tokoh yang profesional dan manajerial.
Airlangga Hartarto resmi menjabat sebagai ketua umum Partai Golkar hingga tahun 2019 menggantikan Setya Novanto. Mengisi jabatan prestisius, Airlangga Hartarto dinilai potensial menjadi darah baru politik nasional.
Asalkan, publik perlu mendengar lebih banyak aneka inovasi politik dan keberanian terobosan yang dibuat oleh Menteri Perindustrian tersebut.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Kapan Airlangga menyampaikan klaim dukungan Partai Golkar untuk Prabowo-Gibran? Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara buka puasa bersama jajaran Partai Golkar dengan Prabowo-Gibran, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/3).
Selama ini Airlangga baru dikenal di kalangan elit terbatas. Dia juga lebih dikenal sebagai tokoh yang profesional dan manajerial.
"Ketua umum partai besar akan mengubahnya. Ia perlu dikenal lebih luas ke kalangan pemilih menengah bawah, rakyat jelata yang merupakan mayoritas rakyat Indonesia. Ia harus juga lebih punya seterum politik, pesona massa. Airlangga perlu lebih banyak public expose mengenai apa yang akan dibuatnya," kata pendiri Lembaga Survei Indonesia Denny Januar Ali dalam keterangan tertulis, Kamis (21/12).
Lanjut Denny, aneka gagasan yang ditampilkan Airlangga sepanjang Munaslub cukup meyakinkan. Hanya tinggal, gagasan besar itu, dia terjemahkan dan mewujudkan terobosan konkret program dan kebijakan Golkar.
Dalam sambutan penutupan Munaslub di hadapan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Airlangga mengajak seisi Munaslub untuk menyanyikan lagu Padamu Negeri. Dalam baliho di ruangan juga tertera motto 'Amanah Rakyat Panduan Kami'. Para muda mudi berjejer di ruangan membawa hand banner bertuliskan: Golkar Bersih, Golkar Bangkit, Golkar Baru.
Denny mengutip survei yang dilakukannya bahwa 5,7 persen publik Indonesia meyakini Golkar bisa bangkit kembali jika Golkar membawa branding baru. Untuk itu, ujar Denny, sebelum 100 hari jabatannya selaku ketua umum, Airlangga perlu mensosialisasikan gagasan dan leadershipnya.
"Langkahnya 100 hari pertama itu akan menentukan posisinya dalam percaturan politik nasional," ujarnya.
Baca juga:
Bahas Pilgub Jabar, Sekjen PDIP segera temui Airlangga Hartarto
Airlangga Hartarto: Saya dapat banyak titipan nama sampai kantong penuh
Ini kata Airlangga soal posisi Golkar di Pansus angket KPK
Tutup Munaslub Golkar, Airlangga ungkap nama-nama tim suksesnya
Airlangga resmi pimpin Golkar gantikan Setya Novanto