13 Ormas tolak calon perempuan di Pilgub Jabar
13 Ormas tolak calon perempuan di Pilgub Jabar. Pihaknya meminta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Jawa Barat meninjau ulang untuk mengusung istri Gubernur Jawa Barat ini. PKS menjadi representasi partai yang mewakili umat muslim.
Munculnya nama istri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Netty Prasetyani yang digadang-gadang sebagai bakal calon gubernur Jabar yang diusung DPW PKS mulai menuai kritik. Ada 13 ormas yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Jawa Barat (AMPJ) menyatakan penolakannya.
"Prinsipnya kami masyarakat muslim sudah paham bahwa pemimpin perempuan ada perbedaan tajam. Masyarakat muslim Jabar banyak tidak menerimanya. Dalam Alquran sendiri mengatakan pemimpin itu adalah laki-laki," kata Ketua Presidium AMPJ R. Balad di Bandung, Selasa (30/5).
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Apa yang dimaksud dengan Pilkada? Pilkada adalah proses demokratis di Indonesia yang memungkinkan warga untuk memilih pemimpin lokal mereka, yaitu gubernur, bupati, dan wali kota beserta wakilnya.
Pihaknya meminta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Jawa Barat meninjau ulang untuk mengusung istri Gubernur Jawa Barat ini. PKS menjadi representasi partai yang mewakili umat muslim. "Saya yakin ulama-ulama di PKS banyak yang lebih paham soal ini," ujarnya.
Dia mengatakan, Jawa Barat memiliki banyak tantangan dan permasalahan sehingga memerlukan pemimpin laki-laki yang dianggap lebih baik dibanding perempuan. "Secara naluri laki-laki lebih bisa, apalagi problematika di Jawa Barat ini lebih berat dibanding yang lain, termasuk DKI Jakarta," ujarnya.
Meski begitu, dia memahami di era demokrasi ini siapa pun memiliki hak politik yang sama. "Ini alam demokrasi. Negara memang tidak melarang. Tapi siapa pun juga boleh kan menyampaikan aspirasi," bebernya seraya menyebut pihaknya akan menjaga kondusifitas di Jawa Barat.
Baca juga:
Maju Pilgub Jabar, mantan Komandan Korps Marinir mulai dekati parpol
Bakal Cagub: Persaingan di Jabar antara muslim abangan & fundamental
Disebut terbaik, Bupati Tasikmalaya diusung PPP di Pilgub Jabar
Deddy Mizwar tak masalah diduetkan dengan Ketua DPD Gerindra Jabar
PKS masih godok nama untuk diusung maju Pilgub Jabar