2 Hari lagi pendaftaran capres ditutup, pertarungan posisi cawapres masih sengit
Pertarungan posisi calon wakil presiden (cawapres) diyakini menjadi penghambat calon presiden mendaftaran diri. Baik Capres Prabowo Subianto maupun Joko Widodo belum juga mendaftarkan diri, padahal waktu pendaftaran tinggal dua hari lagi, yakni 10 Agustus.
Pertarungan posisi calon wakil presiden (cawapres) diyakini menjadi penghambat calon presiden mendaftaran diri. Baik Capres Prabowo Subianto maupun Joko Widodo belum juga mendaftarkan diri, padahal waktu pendaftaran tinggal dua hari lagi, yakni 10 Agustus. KPU resmi menutup pendaftaran capres dan cawapres 2019 pada tanggal itu.
Partai koalisi pendukung Prabowo ataupun Jokowi menginginkan kader terbaiknya yang menjadi cawapres. Terlebih salah satu partai koalisi pendukung Prabowo yang tetap 'ngotot' kadernya menjadi cawapres Prabowo. Ini menjadikan Prabowo belum juga menjatukan nama untuk cawapresnya.
-
Apa usulan PKS untuk Presiden Jokowi terkait capres 2024? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Siapa yang menjadi Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
Berikut ini pertarungan sengit posisi cawapres Prabowo dan Jokowi:
Airlangga Hartarto
Dari kubu Jokowi, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto terlihat gerak cepat mencari dukungan ke setiap tokoh agar dilirik menjadi cawapres. Airlangga tak lelah untuk menemui para tokoh demi mendapat saran dan dukungan di Pilpres 2019 mendatang. Salah satu tokoh yang ditemui Menteri Perindustrian itu adalah, Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar BJ Habibie.
Airlangga mengatakan, saat bertemu Habibie dia mendapat arahan mengenai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Jokowi. "Tadi arahan Pak Habibie, konteks wapres itu adalah pilihan presiden," kata Airlangga di Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (3/8). Karena hal itu, dia mengaku tetap memberikan keputusan sepenuhnya mengenai cawapres kepada Jokowi.
Sementara itu Wasekjen DPP Partai Golkar Samsul Hidayat mengatakan Presiden Joko Widodo harus menghitung kekuatan partai beringin itu. Apalagi, kata dia, Golkar merupakan yang paling pertama mengusung Jokowi pada 2015 untuk menjadi Capres di 2019. Lanjutnya, kekuatan Golkar akan kompak apabila Jokowi mengusung Airlangga Hartarto sebagai Cawapres.
"Sangat disayangkan apabila Jokowi mengambil pasangan lain maka dapat dipastikan suara akar rumput Golkar akan lari dan lebih fokus kepada pemenangan Pileg," ucap Samsul.
Mahfud MD
Nama Mahfud MD yang paling santer terdengar menjadi kandidat kuat cawpres Jokowi. Namun salah satu partai pendukung koalisi pendukung Jokowi yakni PKB menyatakan jika Mahfud MD tidak cocok mendampingi Jokowi. Ini yang dikatakan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dita Indah Sari. Dia mengatakan Jokowi sulit memilih Mahfud karena tidak berasal dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU).
"Pak Jokowi sendirikan bukan berlatar belakang Islam kan tapi beliau nasionalis. Jadi perlu pendamping yang menguatkan dia dari segi itu. Kalau Pak Mahfud bagi kami tak cukup kuat mewakili umat Islam. Beliau akademisi, profesional. Sehingga manfaat politik yang bisa didapat Jokowi jadi minimal," kata Dita beberapa waktu yang lalu.
Namun pernyataan tersebut berbalik. Karena Sejumlah isyarat petinggi parpol koalisi diungkap di hari-hari akhir jelang penutupan pendaftaran. Ketum PPP Romahurmuziy misalnya, dalam akun Twitter-nya, menyatakan sosok cawapres Jokowi sudah malang melintang duduki jabatan publik.
"Dia juga mewakili warna religiusitas ormas Islam terbesar di Indonesia serta sudah malang-melintang dalam aneka jabatan publik sejak reformasi. Dan yang pasti, seperti sudah saya tegaskan tidak akan keluar dari 10 nama yang saya pernah saya sampaikan Juli lalu. Siapa hayo. Selamat menebak," tulis Romahurmuziy, Rabu (8/8).
Jika dilihat dari sinyal ini, Mahfud MD lebih memiliki pengalaman ketimbang dua calon lainnya. Mahfud pernah menjadi Plt. Staf Ahli dan Deputi Menteri Negara Urusan HAM (1999-2000). Dia juga pernah menjabat Menteri Pertahanan Republik Indonesia, kemudian Menteri Kehakiman. Dia juga merupakan Anggota DPR RI, menempati Komisi III dan Wakil Ketua Badan Legislatif (20042008). Juga menjadi Anggota Tim Konsultan Ahli pada Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) Depkum HAM RI (sekarang).
Salim Segaf Al-Jufri
Sedangkan dari koalisi pendukung Prabowo, khususnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berharap kadernya yakni Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri untuk menjadi cawapres Prabowo. Menurut Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menuturkan Ketua Umum Prabowo Subianto sudah berkomunikasi intens dengan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri. Prabowo telah bertemu empat mata membahas posisi cawapres di kediaman Salim.
"Ya Pak Prabowo sudah ketemu empat mata Habib Salim pada hari Jumat ba'da Jumat di kediaman beliau. Antara lain membicarakan hal ini secara intens," kata dia di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara IV, Selasa (7/8).
Agus Harimurti Yudhoyono
Nama Agus Harimurti Yudhoyono memang yang digadang-gadang menjadi cawapres Prabowo. Terlebih Prabowo Subianto tengah melirik sosok calon wakil presiden dari kalangan muda. Ada beberapa nama yang masuk bidikan. Di antaranya Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Saya mengatakan kita pun melirik saudara AHY," kata Prabowo di rumahnya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (6/7).