3 Kartu Jokowi Dikritik, PDIP Sebut SBY Juga Lanjutkan Program Pemerintah Sebelumnya
Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno menilai konsep program-program era SBY juga banyak diadopsi dari pemerintahan sebelumnya.
PDIP tak setuju dengan opini yang menyebut 3 kartu sakti Joko Widodo meniru program pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno menilai konsep program-program SBY juga banyak melanjutkan program dari pemerintahan sebelumnya, namun dikemas dalam bentuk baru.
"Demikian pula yang dilakukan SBY, dalam bentuk lain sudah dilakukan pemerintah sebelumnya. Komparasi terjadi pada kualitas dan akurasi perencanaan dan pelaksanaannya," kata Hendrawan saat dihubungi merdeka.com, Selasa (26/2).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Kenapa Jokowi panggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Apa yang Jokowi lakukan di Gudang Beras Bulog Pematang Kandis? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung Gudang Beras Bulog di Pematang Kandis,Kabupaten Merangin, Jambi. Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
Bagi Hendrawan, yang terpenting adalah usaha memperbaiki program di setiap kepemimpinan presiden. Sehingga tidak ada lagi yang perlu dipermasalahkan.
"Intinya, perbaikan atau penyempurnaan dari apa yang sebelumnya dilakukan, justru positif. Artinya, kita terpanggil untuk terus menerus melakukan perbaikan. Tak ada yang salah dengan itu," ungkapnya.
Dia juga menilai yang masih menjadi masalah saat ini adalah implementasi program yang ada. Terutama karena birokrasi dan tata kelola yang rumit.
"Dalam kehidupan kebangsaan kita, semua program harus ada dalam bingkai perintah dan aspirasi UUD 1945, keterbatasan anggaran yang tersedia dan berbagai faktor sospol yang relevan," ucapnya.
Sebelumnya, Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga menilai tidak ada yang baru dari wacana 3 kartu 'sakti' yang disampaikan Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo. Ketiga kartu tersebut adalah sembako murah, kartu Indonesia pintar untuk perguruan tinggi dan kartu pra kerja untuk pelatihan vokasi.
Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi Nizar Zahro menyebut 3 kartu itu hanya ganti nama dari program-program pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
"Jadi 3 kartu baru Jokowi itu hanya ganti nama dari bidik misi, raskin dan PKH, tidak ada yang baru. Hanya ganti nama dan 3 program itu di mulai sejak zaman Pak SBY," kata Nizar saat dihubungi, Senin (25/2).
Baca juga:
Ma'ruf Amin Optimis Menang Karena Didukung 3 Kiai Besar di Jabar
Reaksi Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno saat Kampanye Bertemu Kubu Lawan
PDIP Nilai Sambutan Warga Cilacap ke Jokowi Merupakan Suntikan Moral
Isu Lahan Memanas, Kubu Jokowi dan Prabowo Saling Tuding
BPN Minta Bawaslu dan Polisi Usut Larangan Kampanye Sandiaga di Tabanan