3 Pimpinan partai kampanye di Aceh, disambut silat dan salawat
Tiga pimpinan partai kampanye di Aceh, disambut silat dan salawat. Adapun pimpinan partai politik yang menghadiri Rapat Akbar Kerja Membangun Aceh, Paslon Tarmizi Karim-Machsalmina, yaitu ketua umum Nasdem Surya Paloh, ketua umum Golkar Setya Novanto dan ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Rohamahurmuzy.
Rombongan ketua umun tiga partai politik pendukung Pasangan Calon (Paslon) Gubernur-Wakil Gubernur Aceh, Tarmizi Karim - Machsalmina disambut dengan Silat Gelombang dan salawat badar, Sabtu (01/10).
Rombongan langsung berjalan menuju panggung utama. Sebelum naik, rombongan terlebih dahulu disambut Silat Gelombang. Sedangkan pasukan Baret Garda Pemuda Partai Nasdem menggunakan pakaian serba hitam melakukan pagar betis di jalur dilintasi pimpinan tiga partai politik itu.
Adapun pimpinan partai politik yang menghadiri Rapat Akbar Kerja Membangun Aceh, Paslon Tarmizi Karim-Machsalmina, yaitu ketua umum Nasdem Surya Paloh, ketua umum Golkar Setya Novanto dan ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Rohamahurmuzy. Sedangkan Hanura dihadiri oleh Sekjen, Barliana Hartakusuma dan Partai Amanat Nasional (PAN) diwakili oleh ketua harian Muhammad Najib.
Ribuan warga dan simpatisan pun tumpah ruah di halaman parkir Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh. Ada yang berdiri di lapangan terbuka dibawah terik matahari dan juga ada yang duduk di bawah tenda.
"Dalam berkompetisi, harus selalu kita jaga. Untuk apa kita ada Pilkada, kalau perdamaian dan persatuan tidak bisa kita jaga. Persatuan itu harus di atas segalanya," tegas Surya Paloh.
Selaku partai pendukung pemerintah. Surya Paloh mengaku bisa mengkombinasikan apapun untuk melakukan pembangunan. Seharusnya, dengan kondisi Aceh sekarang, seharusnya Aceh sudah lebih maju dari sekarang.
"Kalau memang percaya sama Surya Paloh, pilihlah pasangan ini," tegasnya.
Surya Paloh juga tegaskan, bila dalam satu tahun tidak ada pergerakan apapun untuk pembangunan Aceh, bila Tarmizi Karim-Machsalmina terpilih. Makanya dirinya berada di garda terdepan untuk meminta pasangan ini mundur.
"Dalam satu tahun tidak ada pergerakan sama sekali, saya yang pertama meminta mereka untuk turun dari jabatannya. Saya yang paling tanggungjawab akan menurunkan mereka, ini garansi untuk rakyat Aceh," tukasnya.