4 Nama besar ini terancam gagal ke senayan
Hasil quick count membuat banyak nama beken gagal menjadi anggota DPR.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga saat ini masih melakukan proses penghitungan (real count) hasil pemilu legislatif 9 April lalu. Namun demikian, hasil quick count telah menunjukkan banyak nama beken yang diprediksi bakal gagal lolos ke Senayan menjadi anggota Dewan.
Beberapa nama yang diprediksi gagal lolos tersebut salah satunya adalah Ketua DPR dan juga politikus Partai Demokrat Marzuki Alie. Selain Marzuki, masih ada beberapa politikus dari Partai Demokrat yang tidak lolos, padahal selama ini mereka cukup populer dan menghiasi media.
Selain Demokrat, ada juga politikus dari partai lain yang selama ini telah berkiprah di DPR namun diprediksi tak lolos.
Siapa-siapa mereka? Berikut hasil penelusuran merdeka.com, Jumat (18/4):
-
Siapa saja Caleg Petahana DPR yang terancam gagal lolos ke Senayan? Sederet petahana calon legislatif (caleg) yang sempat menimbulkan kontroversi di DPR terancam tak lolos parlemen pada Pemilu 2024. Hal itu diprediksi dari rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 tingkat nasional yang telah disahkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
-
Siapa saja Caleg terpilih PDIP yang diminta mundur? Adapun keenam caleg yang diminta mundur tersebut di antaranya dari Dapil 13 meliputi Batang, Pekalongan dan Pemalang, yakni Achmad Ridwan dan satu orang belum terkonfirmasi. Kemudian di Dapil 2 meliputi Kendal, Kabupaten Semarang dan Salatiga ada Diah Kartika Permatasari.Di Dapil 8 meliputi Magelang, Kota Magelang, Boyolali, yakni Eko Susilo dan Dwi Adi Agung Nugroho. Kemudian di Dapil 9 meliputi Purworejo, Wonosobo dan Temanggung ada Elisabeth Intan Kurniasari.
-
Kenapa Thariq Halilintar gagal jadi anggota DPR? Thariq Halilintar mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari PDIP Daerah Pemilihan Jawa Barat VI. Seperti halnya dengan Anang, jumlah suara yang diperoleh Thariq juga sangat minim. Akibatnya, ia dipastikan tidak berhasil.
-
Kapan Caleg terpilih PDIP membuat surat pengunduran diri? Adapun penyebab keenam caleg terpilih itu diminta mundur karena terkena sistem Komandante, rata-rata mereka (para caleg) sudah membuat surat pengunduran diri ketika sebelum waktu pencoblosan.
-
Apa yang diusulkan oleh Baleg DPR terkait dengan DKJ? Baleg DPR mengusulkan agar Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menjadi ibu kota legislasi. Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Achmad Baidowi alias Awiek mengusulkan agar Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menjadi ibu kota legislasi.
-
Kapan Gita KDI dilantik menjadi anggota DPR? Gita KDI dilantik menjadi anggota DPR dari Fraksi Kebangkitan Bangsa pada 2011 lalu.
Sutan Bhatoegana
Partai Demokrat kemungkinan hanya mendapatkan 1 kursi di Senayan dari daerah pemilihan (Dapil) Sumut 1. Tiga sosok yang selama ini dikenal vokal dan populer di Senayan dan sejumlah kader partai berlambang bintang mercy itu bakal berebut suara di dapil yang sama.
Ketiga caleg vokal dan populer itu adalah; Ruhut Sitompul, Sutan Bhatoegana dan Ramadhan Pohan. Jika hanya mendapat satu kursi, 2 di antaranya dipastikan tidak akan kembali ke Senayan.
"Itu wajarlah. Orang yang lolos cuma satu. Caleg ada 100 yang diperebutkan 10, wajar sebagian tidak masuk," kata Sutan saat ditemui di posko pemenangannya di Jalan Kenanga Raya Nomor 89 Medan, Kamis (17/4) sore.
Sutan sebelumnya memang sudah memperkirakan partainya akan mendapatkan setidaknya 1 kursi dari Dapil Sumut 1. "Kota Medan itu kan 110 ribu suara untuk satu kursi. Kita bisa sekitar 150 ribu, kalau 200 ribu kan 2 orang, tapi saya percaya tembus di atas 100 ribu," katanya.
Sutan mengaku optimistis meraih satu kursi itu. Alasannya, dia selama ini langsung turun ke daerah. Namun demikian dia merasa kecurangan yang terjadi telah menggerus suaranya.
"Setelah saya lihat begini, suara saya tadinya di atas, turun terus. Setelah ada temuan kawan-kawan, berarti ada yang curang. Dia tidak pernah turun, tapi suaranya melonjak. Ini kita bawa ke DPP supaya ditindak," kata Sutan.
Dia tidak mempermasalahkan siapa caleg Demokrat yang mendapat 1 kursi DPR RI dari Dapil Sumut 1. Namun, dia berharap kursi itu diperoleh dengan cara benar. "Siapa pun orangnya, sepanjang itu fair play, tidak masalah," ucapnya.
Politikus cantik Nova Riyanti Yusuf (Noriyu)
Politikus Partai Demokrat Nova Riyanti Yusuf (Noriyu) terancam gagal melenggang kembali jadi anggota DPR. Caleg dari dapil Jawa Timur VI ini pesimis dengan perolehan suaranya di Pemilu 2014.
Kendati pesimis, Noriyu meyakini masih banyak pekerjaan yang lebih baik untuk berbakti kepada negara selain menjadi anggota DPR. Salah satunya menjadi dosen untuk menyalurkan ilmu ke generasi penerus bangsa.
"Barusan Wadek Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti langsung BBM minta saya jadi dosen full time Ilmu Kedokteran Jiwa. Saya masih terdaftar praktik sebagai dokter jiwa di RS Siloam Semanggi. Undangan 'ngamen' udah full sampai Juli ke Melbourne untuk world aids conference," ujar Noriyu dalam pesan singkat, Kamis (17/4).
Namun ia tak melupakan pekerjaan yang tersisa di DPR sebagai Wakil Ketua Komisi IX DPR. Dia tetap akan melanjutkan kerja-kerja sebagai legislator di masa bakti yang tersisa hingga 1 Oktober mendatang.
"Yang pasti saat nanti masa sidang mulai, saya ingin upaya maksimal dalam sisa tugas saya, dan selaku Ketua Panja RUU Keperawatan dan RUU Kesehatan Jiwa, saya selesaikan keduanya. Sudah terlalu jauh untuk tidak dilahirkan, rakyat menunggu," tegas dia.
Noriyu pun merasa bersyukur dengan apa yang sudah dicapainya sebagai wakil rakyat selama ini. Terlebih, dia masih terbilang muda di kancah perpolitikan Indonesia.
"Tantangan yang sangat saya nikmati amanah yang saya pikul dengan sepenuh hati. Kalau saya tidak menang lagi, mungkin saya sudah diberikan kesempatan terlalu banyak oleh Tuhan," pungkasnya.
Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Eva Kusuma Sundari juga pesimistis bisa lolos ke Senayan. Hasil hitung cepat, suara anggota Komisi III DPR tersebut diakuinya melorot drastis.
Eva yang bertarung di Dapil Jawa Timur VI yang? meliputi Kabupaten Blitar, Kediri, Tulungangung, Kota Blitar, Kota Kediri ini mengaku serbuan amplop dari kompetitorlah yang membuat suaranya berkurang drastis.
Padahal, untuk persiapan pileg ini, Eva mengaku telah menggelontorkan dana sebanyak Rp 1,5 miliar-Rp 2 miliar dari kocek pribadi. Eva pun mengaku telah mengunjungi 80 desa di dapilnya.
Tapi dia menyayangkan desa-desa yang dia kunjungi malah tidak memilihnya.
Ketua DPR Marzuki Alie
Perolehan suara Partai Demokrat terjun bebas dari 20% menjadi sekitar 9%. Sejumlah petinggi Partai Demokrat pun ketar-ketir karena terancam tak lolos lagi ke Senayan.
Di dapil DKI Jakarta III ada nama beken Marzuki Alie yang menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat tak lolos. Dia pesimis lolos dan beralasan karena tak pernah kampanye di dapil yang meliputi Jakarta barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.
"Saya memang tidak kampanye dapil karena sudah tahu tidak mungkin anggota DPR lagi," kata Marzuki Alie beberapa waktu lalu.
Namun Marzuki enggan menjelaskan soal dirinya yang terancam gagal ke Senayan. Dia pilih mengikuti perhitungan hasil akhir yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum.