4 Partai Dengan Dana Kampanye di Bawah Rp 100 Miliar di Pemilu 2019
Salah satunya PSI hanya Rp 84,6 miliar.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menerima laporan dana kampanye sejumlah partai politik yang menjadi peserta Pemilu 2019. KPU menyebut bila tidak melaporkan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK), caleg DPD, DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kota/kabupaten tidak akan ditetapkan bila terpilih.
Karena itu, partai-partai telah melaporkan dana kampanye ke KPU. Dari 16 parpol yang ikut Pemilu 2019, ada beberapa yang dana kampanyenya hanya di bawah Rp 100 miliar. Partai apa saja? Berikut uraiannya:
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
Dana Kampanye PSI Rp 84,6 Miliar
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melaporkan dana kampanye ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dana kampanye yang dilaporkan kurang dari Rp 100 miliar yakni hanya Rp 84.660.186.785. Dana tersebut melalui sumbangan caleg serta beberapa pihak seperti perorangan ataupun badan usaha non pemerintah.
"Dalam rentang 20 Februari-25 April 2019 kami menerima total dana kampanye Rp 84 milliar. Pengeluarannya sejumlah Rp 84.657.935.438 jadi enggak beda jauh. Sisa selisihnya berupa saldo yang masih ada di rekening kami itu sejumlah Rp 2.342.357," kata Wakil Bendahara Umum PSI Suci Mayangsari.
Hanura Rp 49 miliar
Hanura salah satu partai yang memiliki dana kampanye kurang dari Rp 100 miliar. Saat melaporkan dana kampanye ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), partai yang dipimpin oleh Oesman Sapta Odang (OSO) itu hanya Rp 49 miliar.
Dana tersebut berasal dari caleg dan perorangan. Dibanding dengan PSI, dana kampanye Hanura cukup kecil. Bahkan ketika melaporkan dana awal kampanye, Partai Hanura hanya Rp 13 juta.
"Dana awal kampanye seperti nomor urut Hanura, Rp 13 juta," ujar Bendahara Umum Partai Hanura Zulnahar Usman beberapa waktu lalu.
PKPI Laporkan Dana Kampanye Rp 6,29 Milliar
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menerima laporan dana kampanye Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) pada Rabu (1/5). Dana kampanye yang dilaporkan PKPI senilai Rp 6,29 miliar.
Dana tersebut berasal dari perorangan dan internal partai. "Dana penerimaannya Rp 6,29 miliar dan pengeluarannya sekitar Rp 6,28 miliar. "Dana kampanye enggak wajib ditutup kita biarin buat Pemilu selanjutnya. Karena PKPI Insyaallah akan ikut Pemilu selanjutnya tahun 2024," kata Wakil Bendahara Umum PKPI Vera Imeldasari.
Garuda Rp 2,2 miliar
Dari tiga partai politik yang telah dipaparkan, Garuda menjadi partai yang paling kecil melaporkan dana kampanye ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dana kampanye Partai Garuda hanya Rp 2,2 miliar.
Tak hanya laporan akhir, saat dana awal kampanye saja Partai Garuda cuma melaporkan Rp 1 juta. Dana tersebut berasal dari kalangan internal partai.
"Sejuta rupiah. Kan rekening baru, dana awal," kata Ketua Umum Garuda Ahmad Ridha Sabana, beberapa waktu lalu.
(mdk/has)