67 Persen pemilih masa bodoh dengan suku Capres 2014
Hanta menjelaskan, capres dari kalangan muda sebesar 34 persen cenderung disukai dibandingkan capres dari generasi tua.
Lembaga survei Pol-Tracking Institute merilis, mayoritas pemilih masa bodoh dengan suku Capres Cawapres, apakah dari suku Jawa atau luar Jawa. Hanya sebesar 21 persen publik akan memilih capres yang memiliki latar belakang suku Jawa.
"Sementara 67 persen pemilih mengatakan tidak terpengaruh latar belakang suku capres apakah dari suku Jawa atau luar Jawa. Sedangkan 7 persen pemilih menyatakan capres luar Jawa lebih disukai," ujar Direktur Eksekutif Pol Tracking Institute, Hanta Yudha di Hotel Ibis, Jakarta Pusat, Minggu (26/1).
Lebih jauh, Hanta menjelaskan, capres dari kalangan muda sebesar 34 persen cenderung disukai dibandingkan capres dari generasi tua yang hanya sebesar 15 persen.
"Namun demikian, ada 47 persen pemilih menyatakan usia capres bukan suatu pertimbangan memilih. Artinya, tidak sedikit publik pemilih yang menginginkan hadirnya capres dari generasi muda dalam pilpres 2014," jelas Hanta.
Perlu diketahui, jumlah sampel dalam survei ini adalah 1.200 responden dengan margin eror kurang lebih 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Metode pengumpulan data adalah wawancara secara tatap muka menggunakan kuisioner. Pengambilan data survei dilakukan pada 16-23 Desember 2013.
Validasi data dilakukan dengan membandingkan karakteristik demografis dari sampel yang diperoleh dari survei dengan populasi yang diperoleh melalui data sensus BPS terakhir. Pengambilan data dilakukan secara serentak dan nasional di 33 provinsi.