Ada 101 pilkada 2017, Djarot tak ingin cuma Pilgub DKI yang disorot
Djarot mengakui hingga kini PDIP belum memutuskan siapa calon yang akan diusung di Pilgub DKI.
Situasi politik menjelang pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur DKI di Pilkada 2017 kian memanas. Di luar itu, publik masih menunggu deklarasi parpol terkait nama-nama yang akan dicalonkan.
Ketua DPP PDIP sekaligus Wakil Gubernur DKI, Djarot Saiful Hidayat meminta publik terutama media tidak hanya fokus pada Pilkada DKI meski di satu sisi merupakan barometer politik di tanah air. Menurut dia, Pilkada serentak di tahun 2017 bukan hanya DKI tapi juga di 101 daerah kabupaten/kota dan provinsi.
"Meskipun pilkada DKI sangat strategis tapi kita jangan terpaku di DKI, apalagi hanya bicara tentang orang per orang, tapi visi kepala daerah ke depan," kata Djarot di sela-sela rapat internal PDIP di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jl. Teuku Umar, Jakata, Jumat (12/8).
Meski paling disoroti, dia berharap suasana politik di ibukota harus selalu dijaga. Selain itu, Djarot meminta agar semua pemberitaan media harus adil dan fair untuk semua daerah yang mengikuti Pilkada.
"Jaga situasi keamanan perpolitikan di DKI supaya betul sejuk, nyaman dan aman sehingga ibukota ini menjadi aplikasi pancasila bhineka tunggal ika," jelas dia.
"Saya minta media yang fair. Adil. Kok Jakarta terus!" tukas Djarot
Keputusan PDIP paling ditunggu
Di sisi lain Djarot mengatakan belum ada keputusan PDIP terkait calon yang akan diusung. Hal ini kembali menegaskan posisi partai berlambang banteng moncong putih ini menunggu masa injury time dengan pertimbangan dinamika politik yang ada.
"DKI nanti kalau ada pembahasan khusus saya akan undang semua media. Pasti itu," jelas dia.
Dari beberapa partai yang akan mencalonkan gubernur dan wakil gubernur, PDI Perjuangan lah yang paling disoroti. Dengan jumlah kursi 28 di DPRD DKI sangat mungkin untuk mencalonkan pasangan meski tak berkoalisi. Tapi sejauh ini, PDI P belum memutuskan para calonnya meski sudah mengantongi enam nama hasil penjaringan.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengaku partainya sudah menyiapkan strategi politik.
"Skenario udah ada tinggal mengambil keputusan akhir. DKI ibukota, sehingga wajar jika mendapat perhatian begitu besar," tukas Hasto.
Terkait Pilkada DKI, PDIP menyiapkan nama Ahok-Djarot sebagai opsi pasangan pertama yang akan dicalonkan. Opsi ini lahir dari masukan para kader PDIP.
"Ada skenario yang sebagai opsi pertama pasangan Ahok dan Djarot, kemudian suara arus bawah pemimpin dibutuhkan kerendahan hati, membangun ke depan lebih baik daripada menimbulkan persoalan-persoalan hanya karena disiplin berbicara itu. masukan yg kami dengar," lanjut Hasto.
Untuk opsi kedua, lanjut Hasto, dipilih dari opsi penjaringan. Di sini, menurut Hasto lebih pada keterlibatan semua pengurus DPP.
Kedua opsi yg berjalan penjaringan, ada tanggung jawab DPP partai ketika proses diambil sebagai keputusan politik itu melalui pertimbangan objektif dan politik.
"Tiga skenario melahirkan pemimpin berdasar pemetaan politik ini sudah kami persiapkan," tutupnya.