Ada Upaya Jegal Prabowo, Gerindra akan Tempuh Jalur Hukum
Dasco menjelaskan, pemasangan baliho-baliho yang berada di daerah-daerah itu merupakan tempat di mana Prabowo memiliki perolehan suara tertinggi.
Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, sosok terkait baliho-baliho kampanye hitam terhadap Prabowo Subianto harus diungkap. Untuk itu, Gerindra melaporkan kasus baliho tersebut kepada kepolisian.
"(Baliho) Jadi begini, memang banyak ada beberapa juga pengamat yang mengatakan kalau bisa diungkap sosoknya. Tetapi kami lebih banyak tidak mau berspekulasi diranah publik, kami akan serah ke jalur hukum. Karena proses-proses atau upaya apa dilakukan ini berlaku atau berlangsung secara sistematis dengan metode-metode yang kalau secara awam itu kemudian ya sekali lihat ya enggak masalah," katanya, Rabu (21/9).
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Siapa yang menjadi keponakan Prabowo Subianto? Selain itu, ternyata Tommy masih memiliki hubungan keluarga dengan Prabowo, sebagai keponakan.
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Siapa yang ditawari menjadi Cawapres Prabowo? Demi Indonesia Gemoy, Ini Jawaban Lucu Cipung Ditawari Jadi Cawapres Prabowo Belakangan, dunia maya tanah air dihebohkan oleh kabar kocak yang menjadikan Rayyanza Malik Ahmad alias Cipung sebagai sosok Calon Wakil Presiden (Cawapres) dalam Pemilihan Umum 2024.
Dia menjelaskan, pemasangan baliho-baliho yang berada di daerah-daerah itu merupakan tempat di mana Prabowo memiliki perolehan suara tertinggi.
"Tapi kalau kemudian sudah didalami kita sudah petakan, daerah-daerah yang kemudian rating Pak Prabowo tinggi baik di provinsi maupun kabupaten-kabupaten kota," jelasnya.
"Nah ini yang kemudian disasar, kemudian dipasang baliho-baliho yang menurut analisa kami bisa menurunkan rating Pak Prabowo ini serangan secara halus. Kami tidak mau berspekulasi di ranah publik, kami pilih untuk melakukan melalui jalur proses hukum demikian," sambungnya.
Ia mengaku, susah dalam memberikan jawaban atau menjelaskan terkait dengan baliho-baliho tersebut. Karena, ia telah menyerahkan hal itu terhadap sebuah proses hukum.
"Ya saya susah kalau kemudian menjelaskan narasinya, lebih baik nanti di proses hukumnya itu kan akan dikaji oleh aparat penegak hukum mengenai apa yang kami keberatan, dan kami rasa setelah kami analisa rasanya memang itu konten-konten yang hasilnya sepintas kelihatan positif. Tapi hasilnya akan menjadi negatif bagi Pak Prabowo," ungkap Dasco.
Dia menegaskan, hal ini juga tidak ada kaitannya dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang lalu. Dasco juga telah meminta baliho tersebut dicopot.
"Ya daerah-daerah yang sudah di pasang baliho kami minta kepada kader untuk menurunkan, karena itu juga kemasan Pak Prabowo tanpa ijin dan lalu kami sudah minta kepada daerah-daerah yang masih dipasang untuk melakukan koordinasi untuk membuat laporan ke Polda masing-masing demikian," tutupnya.
Ada Upaya Jegal Prabowo
Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut ada pihak-pihak yang berupaya menjegal Ketua Umum Prabowo Subianto untuk menjadi calon presiden. Yaitu dengan baliho-baliho kampanye hitam ditujukan kepada Prabowo.
"Kalau soal penjegalan itu bukan cuman yang disampaikan di media. Pak Prabowo juga mau dijegal. Itu sekarang baliho di seluruh daerah masif, tapi balihonya membuat rating pak Prabowo turun kok itu. Banyak," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/9).
Baliho itu banyak dipasang di daerah dimana suara Prabowo besar saat Pilpres lalu. Kata Dasco, Gerindra sudah turun dan meminta pihak berwajib menurunkan baliho tersebut.
"Ya pokoknya di daerah pemilihan pak Prabowo cukup tinggi seperti di Sumatera Barat, di Aceh, di Kalimantan Selatan, di Madura, itu masif," ungkapnya.
Dasco mengaku sudah mengantongi identitas pihak-pihak yang memasang baliho kampanye hitam tersebut. Namun, wakil ketua DPR RI ini tidak mau mengungkap siapa kelompok-kelompok tersebut.
"Karena kan kalau secara masif, dia itukan mengorganisir orang banyak, dananya juga banyak. Ya kita tahu. Tapi ya sudahlah," tutupnya.
(mdk/fik)