Aher ogah komentar elektabilitas Ridwan Kamil merosot
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan enggan mengomentari terkait hasil survei yang dirilis Program Pasca Sarjana (PPS) UIN Sunan Gunung Djati Bandung terkait Pilgub Jabar 2018. Dalam survei itu popularitas dan elektabilitas Ridwan Kamil merosot.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan enggan mengomentari terkait hasil survei yang dirilis Program Pasca Sarjana (PPS) UIN Sunan Gunung Djati Bandung terkait Pilgub Jabar 2018. Dalam survei itu popularitas dan elektabilitas Ridwan Kamil merosot.
"Aduh, tanya beliau aja lah. Menanggapi orang lain salah kan. Saya kan politisi mending tanya surveyornya," singkat Aher sapaannya usai menghadiri Nirwasita Tantra Award tahun 2017 di Gedung Manggala Wanabhakti, Jakarta Selatan, Sabtu (8/7).
Sebelumnya, Partai NasDem Jawa Barat menanggapi santai terkait survei yang dirilis Program Pasca Sarjana (PPS) UIN Sunan Gunung Djati Bandung terkait Pilgub Jabar 2018. Dalam survei itu popularitas dan elektabilitas Ridwan Kamil merosot.
"Kami tidak bisa membantah karena itu survei mereka dan ini bisa jadi masukan buat kami sebenarnya," kata Ketua DPW Partai NasDem Jabar Saan Mustopa saat ditemui di kawasan Ciumbuluit, Kota Bandung, Sabtu (8/7).
Survei yang digelar dalam jangka waktu 22 Mei sampai 4 Juni 2018 menunjukan adanya fluktuasi tingkat popularitas dan elektabilitas sejumlah calon. Dalam survei itu popularitas Ridwan Kamil turun dari dari semula 24,28 persen menjadi 18,49 persen. Begitu juga dengan elektabilitas yang semula 55,11 persen menjadi 40,40 persen. Sedangkan nama lainnya seperti Deddy Mizwar, Dedi Mulyadi, Iwa Karniwa, Dede Yusuf mengalami kenaikan.
Saan melanjutkan, apapun hasil survei yang dirilis itu adalah potret hari ini akan pandangan masyarakat terhadap para bakal calon gubernur Jawa Barat. Hasil itu bisa berubah beberapa waktu ke depan. Dia menghargai, rilis yang dikeluarkan PPS UIN Gunung Djati jika hasilnya menunjukan kemerosotan Wali Kota Bandung tersebut.
"Yang pertama yang namanya setiap lembaga survei punya metodologi tingkat validitas survei itu sendiri. Kita hargai survei apapaun hasilnya. Tapi ingat survei itu porter hari ini. Itu jadi masukan penting. Rilis yang dikeluarkan UIN Bandung versi mereka katanya ada penurunan, tapi proses politik yang masih panjang itu suatu yang wajar dn normal," terangnya.
Apalagi Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, adalah bakala calon gubernur satu-satunya yang sudah dideklarasikan partai pengusung. Artinya kepastian Emil maju di Pilgub Jabar itu akan menghadapi goncangan sehingga terjadi fluktuasi.
"Bahwa setiap tokoh yang mendeklarasikan gubernur itu akan mengalami fluktuasi. Apakah kesuakaan atau elektabilitas. Ini wajar saja ya. Tapi yang penting dalam batas wajar," imbuhnya.
Baca juga:
Nasdem sebut PPP hampir pasti dukung Ridwan Kamil di Pilgub Jabar
Begini tanggapan NasDem soal merosotnya elektabilitas Ridwan Kamil
Jadi pimpinan Hanura, Aceng Fikri tatap Pilgub Jabar 2018
Ridwan Kamil pertimbangkan daftar cagub Jabar dari PDIP
Hasil survei, buat Iwa Karniwa yakin maju Pilgub Jabar
Iwa Karniwa serahkan nama cawagub Jabar ke PDIP
Ikut Pilgub Jabar, Iwa Karniwa ungkap optimisme kalahkan Kang Emil
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
-
Siapa saja yang akan bersaing dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta? Ridwan Kamil yang berduet dengan Suswono akan menghadapi pasangan Pramono Anung - Rano Karno serta Dharma Pongrekun - Kun Wardana.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Siapa saja yang menginginkan Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Partai KIM begitu ngotot memboyong Ridwan Kamil di Jakarta. Namun, Golkar tampaknya belum satu suara dengan Gerindra, PAN dan Demokrat soal langkah politik untuk Ridwan Kamil itu. Golkar 'si pemilik' Ridwan Kamil masih menimbang penugasan di Pilkada Jakarta atau Jawa Barat.