Ahok bela Islam jadi alasan PPP Kubu Djan Farid memberi dukungan
Ahok mengaku memang sengaja tak terlalu banyak mempublikasikan kerjanya dalam membantu umat Islam di Jakarta. Sebab, dia takut dianggap riya atau pamer.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kubu Djan Faridz secara resmi telah mendukung pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat di Pilkada DKI 2017. Dalam deklarasi yang dilakukan di Kantor DPP PPP, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (17/10) tersebut, juga diisi dengan penandatanganan kontrak politik di antara kedua belah pihak.
Ketua Umum PPP Hasil Muktamar Jakarta, Djan Faridz mengatakan, usai penandatanganan kontrak politik, partainya resmi mendukung Ahok dan Djarot di Pilkada DKI tahun 2017.
-
Apa itu PPPK? PPPK adalah singkatan dari Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja. Dengan kata lain, seorang warga negara Indonesia yang memenuhi syarat bisa diangkat menjadi pegawai pemerintah berdasarkan perjanjian kerja dalam jangka waktu tertentu.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Kapan PPK Pemilu dibentuk? Menurut peraturan tersebut, PPK dibentuk paling lambat 60 hari sebelum hari pemungutan suara.
-
Bagaimana PPS membentuk KPPS? Membentuk Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS): PPS membentuk KPPS yang bertugas dalam pelaksanaan pemungutan dan perhitungan suara.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
"Setelah tandatangan kontrak politik, secara resmi kami menyampaikan dukungan secara tertulis terhadap beliau berdua (Ahok dan Djarot)" kata Djan saat deklarasi di Kantor DPP PPP, Jakarta.
Bukan tanpa sebab, PPP Kubu Djan memberikan dukungan terhadap Ahok. Ada sejumlah alasan mengapa partai yang memiliki ideologi Islam ini pasang badan untuk kemenangan Ahok di Pilgub DKI.
Djan mengaku telah sering melakukan pertemuan dengan Ahok dan Djarot sebelum dukungan diberikan. Djan menyodorkan sebuah konsep dari partainya yang meminta Ahok untuk menelurkan program-program yang pro terhadap umat Islam.
Namun saat itu, dia kaget karena Ahok telah banyak membuat program yang pro umat Islam tanpa diketahui oleh publik.
"Beliau (Ahok) telah melaksanakan banyak hal untuk kepentingan umat Islam. Beliau tidak pernah publikasikan apa yang dia laksanakan. Saya minta yang namanya Islamic Center untuk jadi perpustakaan pusat Islam, dia 'bilang itu sudah jadi perencanan saya," jelas Djan.
Tak hanya itu, Djan menyebut Ahok banyak berjasa terhadap pembangunan sejumlah masjid di Jakarta, salah satunya pembangunan Masjid Agung di Angke, Jakarta Barat. Ahok, kata dia, juga membiayai ibadah umrah bagi penjaga masjid, muazin sampai petugas pemakaman.
"Tanpa gembar-gembor. Enggak pernah ngomong dan beliau sudah laksanakan," klaimnya.
Oleh sebab itu, lewat alasan itulah, Djan merasa mantab untuk membawa PPP mendukung Ahok dalam Pilkada DKI tahun 2017.
"Ini menjadi sesuatu yang sangat luar biasa bagi kami Partai Islam. Kami bulat menyatakan mendukung Ahok dan Djarot. Tekad sudah bulat. Baik DPW DKI temasuk DPW seluruh Indonesia," ucap Djan.
Baik Ahok ataupun Djarot hadir saat deklarasi dukungan dari PPP Kubu Djan Faridz di DPP PPP, Jl Diponegoro, Jakarta. Kedua kompak mengenakan kemeja kotak-kotak dengan didampingi Ketua Tim Pemenangan Prasetyo Edi Marsudi.
Ahok mengaku memang sengaja tak terlalu banyak mempublikasikan kerjanya dalam membantu umat Islam di Jakarta. Sebab, dia takut dianggap riya atau pamer.
Selain membangun sejumlah masjid, Ahok mengaku telah menyiapkan program untuk membiayai santri di Jakarta untuk dapat menimba ilmu di Pondok Pesantren di luar Jakarta. Hal ini, kata dia, perlu dilakukan untuk menambah pengetahuan dan melebarkan sayap bagi para santri yang ada di Jakarta.
"Tahun ini sudah Kartu Jakarta Pintar ke seluruh madrasah. Kita membiayai Santri Jakarta untuk di pesantren luar Jakarta supaya ada kesinambungan yang baik," terang Ahok.
Ahok mengaku membantu masyarakat yang beragama Islam telah dilakukannya sejak masih menjabat sebagai Bupati Belitung Timur. Dia mengatakan, apa yang diminta oleh PPP kubu Djan Faridz untuk memperhatikan umat Islam di Jakarta telah ia kerjakan sebelum permintaan tersebut dihadapkan kepadanya.
Namun demikian, pada Jumat (14/10) kemarin, ribuan umat Islam melakukan aksi unjuk rasa untuk mengecam Ahok lantaran dianggap melakukan penistaan agama terkait Surah Al Maidah ayat 51. Ahok tersandung dugaan kasus penistaan agama gara-gara dalam acara diskusi dengan warga Kepulauan Seribu, dia menyinggung soal Pilgub DKI Jakarta yang akan berlangsung pada Februari 2017 mendatang dan mengutip Surah Al Maidah ayat 51.
Dari hasil kajian yang dilakukan Majelis Ulama Indonesia (MUI), pernyataan Ahok yang mengutip surah Al Maidah ayat 51 dianggap menghina Alquran dan para ulama. Penghinaan itu karena Ahok menyebut kandungan dari surah Al Maidah itu sebuah kebohongan, maka hukumnya haram dan termasuk penistaan terhadap Al Quran serta yang menyebarkan surah Al Maidah tersebut pembohong. Ketua MUI KH Maruf Amin meminta aparat penegak hukum proaktif melakukan penegakan hukum secara tegas.
Aksi mengecam Ahok secara serentak dilakukan oleh umat Islam. Baik itu di DKI, bandung, Palembang, Medan, Padang, Magelang dan lain sebagainya.
(mdk/sho)