Ahok mengaku belum tahu agenda kampanye, jadwal dibuat tim sukses
Ahok mengaku belum tahu agenda kampanye, jadwal dibuat tim sukses. Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih belum mengetahui agenda kampanye yang dibuat tim pemenangan Ahok-Djarot. Ahok mengaku sedang sibuk menyelesaikan tugasnya sebelum cuti masa kampanye.
Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih belum mengetahui agenda kampanye yang dibuat tim pemenangan Ahok-Djarot. Ahok mengaku sedang sibuk menyelesaikan tugasnya sebelum cuti masa kampanye.
"Kampanye nanti nunggu cuti. Saya enggak tahu, nanti kita ikutin jadwalnya saja," kata Ahok usai menghadiri rapat konsolidasi PDIP untuk pemenangan Ahok-Djarot di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (24/10).
Meski telah ditetapkan sebagai calon gubernur, namun Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan dirinya akan melakukan kampanye pada tanggal 28 Oktober 2016. Sebab surat cuti masa kampanye dari Kementerian Dalam Negeri tertulis pada hari pertama jadwal kampanye KPU DKI Jakarta.
"Tanggal 28 saya mulai enggak kerja, tanggal 27 ke kantor isi-isi tanda tangan nanti, karena surat cutinya tanggal 28," ucap Ahok.
Terkait model kampanye yang akan dilakukan dirinya selama 3 bulan mendatang, Ahok mengaku belum mengetahui secara pasti. Sebab hal tersebut diatur sedemikian rupa oleh tim pemenangan yang diketuai oleh Prasetyo Edi.
"Saya enggak tahu kampanye nanti bagaimana. Kampanye blusukan juga dong," ujar Ahok.
Ahok juga tak mau ambil pusing bila dua pasangan lawannya telah lebuh dahulu menemui warga untuk meminta restu dan dukungan pada 15 Februari 2017 mendatang. "(Konsep kampanye) Saya enggak tahu. Menunggu pasang drone dulu aja kali yah baru kelihatan," ucapnya.
Sementara itu terkait hubungan dengan partai NasDem, Golkar dan Hanura, Ahok mengaku terus menjalin komunikasi dengan baik. Ahok mengatakan Partai Golkar mengerahkan kadernya untuk mendukung pemenangan Ahok-Djarot di Pilgub mendatang.
"Hubungan parpol lain baik sama. Golkar juga melakukan konsolidasi, anggota DPR RI nya juga diturunkan. Kalau Hanura dan NasDem saya belum tahu," tutupnya.