Ahok pilih jual pabrik demi kampanye ketimbang terima duit dari bos
Ahok pilih jual pabrik demi kampanye ketimbang terima duit dari bos. Lebih memilih mengikuti pendapat stafnya tersebut, Ahok akhirnya memutuskan untuk menjual perusahaannya demi ikut Pilkada. Namun ini bukan kali pertama dia melakukan hal tersebut.
Basuki Tjahaja Purnama tetap bersikeras sebenarnya dirinya tidak perlu cuti sebagai Gubernur DKI Jakarta untuk ikut dalam Pilkada DKI Jakarta. Bahkan, dia seakan masih tidak dapat menerima aturan dalam Undang-Undang Pilkada tersebut.
Basuki atau akrab disapa Ahok ini mengatakan, dirinya sebenarnya masih ingin terus bekerja untuk membahas RAPBD DKI 2017 mendatang. Namun dalam pasal 70 ayat 3 Undang-Undang Nomor 10 tahun 2016 mengharuskannya cuti dan lepas dari tanggungan negara.
"Saya disuruh cuti, cuti ini semua uang makan, tunjangan, operasional semua enggak boleh. Bapak ibu mau enggak jadi pegawai, status tetap pegawai sama bos dipaksa cuti tapi gak terima gaji. Itulah aturan undang-undang mengatur Pilkada buat saya 3,5 bulan ini," katanya di Rumah Pemenangan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (6/12).
Pada kesempatan tersebut, datanglah beberapa pihak yang menawarkan bantuan kepadanya, terutama untuk pendanaan kampanyenya sebagai petahana. Sempat mantan Bupati Belitung Timur ini menerimanya, namun kembali diingatkan oleh salah satu stafnya.
"Ada bos nawarin. Udah lah hok, biaya kampanye kamu semua gue tanggung aja. Terus, staf saya bilang, tanggung pak, bapak ini udah nanggung pak. Gak usah terima pak," terangnya.
Lebih memilih mengikuti pendapat stafnya tersebut, Ahok akhirnya memutuskan untuk menjual perusahaannya demi ikut Pilkada. Namun ini bukan kali pertama dia melakukan hal tersebut, sebab saat Pilkada Bupati Bangka Belitung Timur hal tersebut juga dilakukannya.
"Saya bilang, bener kita masih ada aset pabrik, coba loe cek berapa itu pabrik, jual aja. Kepalang tanggung. Saya sepanjang karier saya berpolitik selalu jual aset terus. Karena gaji pejabat gak masuk akal. Saya sudah kepalang tanggung berantemnya," tutupnya.
Baca juga:
Cerita Ahok dikasih jam tangan miliaran oleh PNS DKI
Ahok: Dulu eselon IV enggak perlu lapor, padahal nyolong paling gede
Cerita dan filosofi kopiah karanji bagi Sandiaga
PDIP minta kader pembelot mundur sebelum dipecat
Batal datangi media online, Ahok tetap terima warga di Rumah Lembang
Kubu Anies-Sandi minta Bawaslu beri sanksi Agus-Sylvi soal Rp 1 M
Agus nilai kesadaran masyarakat DKI soal kebakaran masih kurang
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Siapa yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.