Airlangga Minta Anggota DPR Golkar Kawal Kebijakan Pemerintah Jokowi
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto meminta seluruh kadernya untuk mengawal kebijakan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada pemerintahan lima tahun ke depan. Terkhusus kepada mereka yang berada di legislatif.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto meminta seluruh kadernya untuk mengawal kebijakan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada pemerintahan lima tahun ke depan. Terkhusus kepada mereka yang berada di legislatif.
"Oleh karena itu saya mengharapkan teman-teman agar lebih aktif," kata Airlangga, Selasa (10/9).
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kapan Airlangga menyampaikan klaim dukungan Partai Golkar untuk Prabowo-Gibran? Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara buka puasa bersama jajaran Partai Golkar dengan Prabowo-Gibran, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/3).
-
Kenapa banyak Ketua DPD Golkar ingin Airlangga Hartarto kembali memimpin secara aklamasi? "Makanya cukup rasional jika DPD ingin aklamasi untuk AH," jelasnya. Dia menambahkan, tidak mudah untuk Golkar meraup suara maksimal di Pemilu karena tidak ada kader yang bertarung di Pilpres 2024.
Airlangga pimpin rapat Fraksi Partai Golkar DPR di Senayan, Jakarta, Jumat (6/9). Pada kesempatan itu, Airlangga mengurai apresiasinya kepada anggota DPR periode 2014-2019.
"Tentunya saya juga mengharapkan anggota-anggota DPR dari Partai Golkar yang lebih senior, atau sudah senior, membagi pengalaman dan memberi semangat kepada yang muda-muda," ungkap Airlangga.
Rapat ini juga dihadiri Sekjen Lodewijk Freidrich, sekjen, Bendahara Umum Robert Kardinal, Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR Melchias Markus Mekeng, Ketua Fraksi Partai Golkar di MPR Agun Gunanjar Sudarsa, serta Mensos dari Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita.
Airlangga mengisyaratkan kebanggaannya karena adanya keberimbangan dari aspek usia anggota. Bahkan, dari 10 anggota DPR termuda 2019-2024, tiga di antaranya berasal dari Partai Golkar.
Airlangga Hartarto juga mengapresiasi kinerja anggota-anggota dewan senior seperti Lili Asdjudiretja dan Popong Otje Djunjunan. Setelah enam periode menjadi anggota dewan, Lili Asdjudiretja tak mencalonkan diri lagi sebagai anggota dewan untuk periode 2019-2024. Namun, diganti istrinya yang mencalonkan diri, dan terpilih.
Popong Otje Djunjunan juga tak mencalonkan diri lagi. Airlangga Hartarto mengakui sedih karena harus kehilangan salah satu senior andalan, yang dengan gaya khasnya mampu menaklukkan 'keangkeran' sidang-sidang paripurna.
Namun demikian, Airlangga diingatkan mengenai masih banyaknya kader-kader Partai Golkar yang mampu menyita perhatian publik. Termasuk Nurul Arifin yang disebut-sebut bisa menggantikan peran 'Ceu Popong'.
Airlangga mengisyaratkan jika proses kaderisasi dan regenerasi sudah berjalan dengan baik. Dia juga menyebutkan bahwa tentunya akan ada upaya-upaya konsolidasi.
"Ada tantangan yang perlu kita pikirkan ke depannya," ujar Airlangga Hartarto, seraya mengisyaratkan ancaman resesi yang melanda dunia.
Perang dagang antara China dan Amerika, tegasnya, tidak akan berakhir dalam waktu yang relatif dekat. Menurut Airlangga, karena perang ini sudah bertambah, bukannya makin berkurang. Sekarang diperluas dengan perang mata uang.
Airlangga juga mencontohkan apa yang baru-baru ini terjadi di Hong Kong. Yakni, demo besar-besaran yang tidak terlepas dari kekhawatiran terhadap kebijakan di China.
Baca juga:
Airlangga Bantah Golkar Jadi Inisiator Revisi UU KPK
Tak Diundang Rapat Golkar, IBU Duga Buntut Pertemuan dengan Airlangga
Indra Utoyo Kaget, Menjabat Ketua Korbid Golkar Tapi Tak Diundang Rapat
AMPG Sebut Keberadaan Polisi DPP Golkar Tak Berlebihan, Jaga Situasi Kondusif
Golkar Akan Panggil PT Jakpro Soal Kejanggalan Tender Stadion BMW
Kubu Bamsoet Ingatkan Airlangga Jangan Jual Nama Presiden untuk Kepentingan Munas
Loyalis Bamsoet Tuding Airlangga Pimpin Golkar Seperti Rezim Orde Baru