Airlangga: Tidak boleh main-main urusan Indonesia bubar
Airlangga menyebut bahwa tidak bisa asal bicara soal negara akan bubar 2030. Pernyataannya tersebut menyinggung yang disampaikan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dalam pidatonya, dengan mengutip novel 'Ghost Fleet' bahwa Indonesia sudah tidak ada di tahun 2030.
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah mengambil skenario optimis bahwa Indonesia akan menjadi negara yang besar. Karenanya, dia mengecam dengan pernyataan bahwa Indonesia akan bubar di tahun 2030.
Menurutnya, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan untuk menjadikan Indonesia menjadi negara sepuluh besar di tahun 2030 mendatang. Sebab saat ini perekonomian Indonesia tengah berada di peringkat 16, dan diprediksi akan mencapai empat besar dalam waktu 15 tahun ke depan.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Kapan Airlangga menyampaikan klaim dukungan Partai Golkar untuk Prabowo-Gibran? Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara buka puasa bersama jajaran Partai Golkar dengan Prabowo-Gibran, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/3).
"Bangsa ini perlu mendapatkan aspirasi tujuan kita tahun 2030 itu sederhana, Indonesia jadi negara 10 besar di dunia. Kita ciptakan tambahan 10 juta tenaga kerja, lapangan kerjaan. Tentunya kita dorong produktivitas kita naik 2 kali dengan ini kita ekonomi yang kuat," katanya di PARA Syndicate, Jakarta Selatan, Kamis (26/4).
Menteri Perindustrian ini mengatakan, Presiden Jokowi mengharapkan kalau bisa hal tersebut bisa sampai 2045. Saat ini, jalur untuk menuju ke sana sudah disiapkan dengan matang.
Karenanya, Airlangga menyebut bahwa tidak bisa asal bicara soal negara akan bubar 2030. Pernyataannya tersebut menyinggung yang disampaikan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dalam pidatonya, dengan mengutip novel 'Ghost Fleet' bahwa Indonesia sudah tidak ada di tahun 2030.
"Di sini kelihatan kita masih ada 10 tahun, maka 10 tahun ini kita punya momentum yang sudah disiapkan jadi gak boleh main-main urusan bubar membubarkan negara," kata dia.
Dia menambahkan pendiri bangsa sebelumnya dengan serius mempertahankan kedaulatan bangsa. Dan tersebut yang kini pemerintah tengah lakukan untuk membuat bangsa bangkit.
"Bangsa ini bangsa serius dan para pendiri bangsa ini juga serius mempertahankan makanya koalisi ini serius buat bangsa bangkit" tandasnya.
Baca juga:
Ketum Golkar prihatin Setya Novanto divonis 15 tahun
Setelah Akbar Tandjung, Cak Imin segera bertemu Ketum Golkar
Ketum Golkar beri sinyal Demokrat makin dekat ke kubu pendukung Jokowi
Usai temui Akbar Tandjung, Cak Imin makin yakin jadi Cawapres di Pilpres 2019
Peringati Hari Kartini, KPPG ajak wanita melek teknologi
Sekjen Golkar anggap wajar Amien Rais eksploitasi hal negatif dari Jokowi