Akbar: Proyek 35.000 MW rekomendasi Tim Transisi, bukan Pak JK
"Enggak ada yang berbahaya. Bang Rizal Ramli sebagai orang yang baru masuk di tengah-tengah awal, itu hanya cari ritme."
Perseteruan antara Menko Maritim Rizal Ramli dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah mereda. Salah satu hal yang menjadi hulu debat antara mereka adalah soal proyek pembangkit listrik berkekuatan 35.000 megawatt.
Menanggapinya, anggota DPR dari fraksi Partai NasDem, Akbar Faisal mengatakan, sebenarnya tudingan Rizal Ramli kepada JK terkait keterlibatannya yang dominan dalam proyek tersebut, tidaklah tepat.
Sebab, dirinya mengaku bahwa saat dulu bergabung menjadi salah satu deputi dalam Tim Transisi yang dibentuk Jokowi, pembangkit listrik puluhan ribu megawat itu merupakan gagasan pihaknya, dan bukan usulan dari Jusuf Kalla.
"Soal 35.000 megawatt, itu adalah rekomendasi kami dari zaman di Tim Transisi dulu, jadi bukan dari Pak JK. Itu memang kebutuhan kita saat ini. Dan kalau pada akhirnya dikerjakan oleh pemerintah, ya alhamdulillah," ujar Akbar di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (22/8).
Akbar memastikan, tak ada yang salah dengan kritik yang dilontarkan oleh Rizal terkait sejumlah kebijakan yang sedang digenjot pemerintah saat ini. Dirinya juga menyebut, jika sang Menko hanya sedang mencari ritme untuk beradaptasi dengan pemerintahan saat ini, karena dirinya baru bergabung dalam kabinet.
"Enggak ada yang berbahaya. Bang Rizal Ramli sebagai orang yang baru masuk di tengah-tengah awal, itu hanya sedang mencari ritme pemerintahan. Itu kan hanya soal gaya yah. Jadi Bang Rizal itu sedang mencari formulasi yang besar. Boleh kita bilang dia sedang testing of the water," ujar Akbar.
"Karena pada dasarnya, tidak ada niat yang jelek. Dia juga bilang bahwa dia hanya ingin memberitahukan apa yang tidak baik. Pak JK juga enggak bisa disalahkan. Jadi itu masalah udah selesai sebenarnya. Tak elok lah jika Menko berhadap-hadapan dengan Wapres. Itu adalah suasana yang tidak produktif, sementara keadaan negara sedang banyak masalah," pungkasnya.