Akbar Tanjung juga menolak Munaslub saat jadi terdakwa kasus Bulog
Akbar Tanjung juga menolak Munaslub saat jadi terdakwa kasus Bulog. Senior Golkar Fahmi Idris menceritakan, saat Akbar tersangka muncul juga desakan agar Golkar segera mengadakan Munaslub, untuk memilih pemimpin baru. Namun, menurut dia, hal itu ditolak oleh Akbar yang ingin tetap menjabat.
Ketua umum Partai Golkar Setya Novanto menolak mundur dari kursi pimpinan partai dan Ketua DPR pasca ditetapkan sebagai tersangka kasus koruspi proyek e-KTP. Hal ini serupa dengan apa yang dilakukan oleh Akbar Tanjung saat menjabat ketum Golkar pada 2002 lalu yang terbelit kasus Bulog Gate.
Senior Golkar Fahmi Idris menceritakan, saat Akbar tersangka muncul juga desakan agar Golkar segera mengadakan Munaslub, untuk memilih pemimpin baru. Namun, menurut dia, hal itu ditolak oleh Akbar yang ingin tetap menjabat.
"Pro kontra pasti ada, Bung Akbar kan mengusulkan Munaslub (saat Setya Novanto terbelit), tapi ketika dia dulu terkena kasus menolak ada Munaslub. Ketika dia mengalami kasus, dia menolak," kata Fahmi saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (19/7).
Akbar kala itu bahkan bukan hanya menjadi tersangka, tapi sudah duduk sebagai terdakwa di pengadilan. Kasusnya bergulir hingga satu tahun, sebelum Mahkamah Agung memutus bebas Akbar dari korupsi dana nonbujeter Bulog senilai Rp 40 miliar.
"Saya usulkan menunjuk plt dulu, agar (Akbar Tanjung) bisa konsen menghadapi proses hukum, tapi dia menolak, apalagi kalau dulu saya usulkan munaslub?" kata Fahmi bercerita.
Untuk kasus Setya Novanto, Fahmi berharap, diputus bebas seperti Akbar Tanjung. Sebab, jika tidak akan menimbulkan masalah baru di internal partai.
"Tapi ada solusi, jika Novanto dinyatakan bersalah, langsung ditunjuk Plt saja, lebih mudah memanage konflik menjelang munas, ketimbang memanage konflik setelah munas," terang dia.
Baca juga:
Tak mau dinilai intervensi, Jokowi tolak komentari Novanto tersangka
Fahmi Idris cerita kondisi Golkar saat Akbar Tanjung jadi tersangka
Asas praduga tak bersalah, Novanto tak perlu mundur dari ketua DPR
Yorrys sebut Golkar punya strategi hadapi proses hukum Setya Novanto
Yorrys akui putusan pertahankan Setnov pengaruhi citra Golkar
Yorrys tegaskan surat edaran untuk jaga solidaritas Partai Golkar
Sindiran menohok JK ke Setnov, dari 'Papa Minta Saham' hingga e-KTP
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Siapakah Letkol Atang Sendjaja? Nama Atang Sendjaja diketahui berasal dari seorang prajurit kebanggaan Jawa Barat, yakni Letnan Kolonel (Letkol) Atang Sendjaja.