Akui sulit menang, Golkar tak usung calon di Jateng dan Jatim
"Jawa Tengah sebagian besar merupakan daerah kantong massa PDIP, sedangkan Jawa Timur basis massa PKB," kata Yorrys.
Partai Golkar menyatakan akan bermain aman dalam pemilihan kepala daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan tidak mengusung calon sendiri di sebagian besar dari kedua wilayah itu. Sebab, di dua daerah ini, partai Golkar mengakui tak mampu menang dari PDIP dan PKB yang merupakan penguasa di dua daerah tersebut.
"Jawa Tengah sebagian besar merupakan daerah kantong massa PDIP, sedangkan Jawa Timur basis massa PKB, jadi kita harus realistis dan rasional. Kalau memang tidak mampu mengusung sendiri kita menjadi pendukung di sana," kata Ketua Tim Pilkada (Tim 10) Partai Golkar kubu Agung Laksono, Yorrys Raweyai dalam konferensi pers di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (28/7).
Yorrys mengatakan Tim 10 Partai Golkar yang terdiri dari lima perwakilan kubu Aburizal Bakrie dan lima perwakilan kubu Agung Laksono telah mengklasifikasi kemampuan Golkar dalam mengusung calon di masing-masing daerah.
Dari hasil klasifikasi itu, pihaknya memandang ada sejumlah daerah di mana Golkar harus menjadi pendukung atas calon dari partai lain, termasuk di antaranya di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Sejauh ini Tim 10 Partai Golkar telah berhasil menyeleksi dan menyepakati calon kepala daerah di 219 daerah, dari total 269 daerah di seluruh Indonesia yang akan melaksanakan pilkada serentak tahun ini.
"Sisanya yakni di tujuh daerah disepakati tidak ada pencalonan, dan 43 lainnya belum mencapai kesepakatan satu nama dan diperkirakan tidak ada pencalonan karena pendaftaran calon kepala daerah akan ditutup Selasa hari ini," tandasnya.
Baca juga:
Golkar kubu Ical turut bantah tudingan Bamsoet soal mahar pilkada
Daftar Pilbup Demak, Natsir dan Joko ziarah ke makam Raden Fatah
Kubu Agung dan Ical minta KPU tolak calon bukan rekomendasi Tim 10
Protes calon bupati bukan dari internal, kader segel PDIP Jember
Dua kubu PPP di Semarang dukung calon wali kota berbeda
Masih jadi calon tunggal, Risma-Whisnu tes kesehatan
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Kenapa Pilkada Serentak dianggap penting? Sejak terakhir dilaksanakan tahun 2020, kali ini Pilkada serentak diselenggarakan pada tahun 2024. Dengan begitu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui kapan Pilkada serentak dilaksanakan 2024.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.