Alasan Ahok pilih Heru: Tak terkait kasus UPS & tak pernah meras
Ahok meminta temanAhok bekerja keras mendulang dukungan bagi duetnya dengan Heru nanti.
Calon incumbent Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, akhirnya memilih Kepala BPKAD DKI Jakarta Heru Budi Hartono sebagai bakal calon wagub yang mendampinginya di Pilgub DKI 2017. Ahok, sapaan Basuki, memilih Heru karena rekam jejaknya yang tak terlibat korupsi.
Menurut dia, selain karena PDIP tak keluarkan rekomendasi bagi Wagub Djarot Saiful Hidayat, mantan Bupati Belitung Timur ini melihat Heru yang siap menerima resiko.
"Aku kan sudah bilang ke konstituen aku mau pilih PNS. Aku bilang aku ada misi, setelah ada Pak Jokowi, orang percaya politikus baik. Nanti ada yang percaya PNS baik, terus kalau ada parpol baik. Kalau orang percaya tiga ini maju negara kita," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Senin (7/3).
"Kalau ada PNS maju, semua orang pasti cari tahu siapa sih Heru. Dia korupsi enggak sih. Dia jadi wali kota meres orang enggak sih?" sambung dia.
Meski nasib Heru tergantung kerja relawan temanAhok hingga Juni 2016 nanti, dia yakin secara kinerja mantan wali kota Jakarta Utara itu tak perlu diragukan lagi.
"Kenapa Heru? Anak udah umur 23 tahun, udah kerja dan istri kerja. Enggak ada kasus dipanggil BPK. Beberapa kali yang terkait kasus UPS dipanggil, aku gak pernah dengar Heru terlibat. Semenjak jadi wali kota enggak pernah meras," jelas dia.
"Saya cuma mau buktikan ada lho PNS jujur, namanya Heru Budi Hartono. Kalau dia bagus bisa ikut misalnya jadi terpilih berarti masih ada politisi baik. Kepercayaan lebih penting," tambah dia.
Hal itulah yang ia tekankan kepada temanAhok untuk bekerja keras mendulang dukungan bagi duetnya dengan Heru nanti.
"Makanya saya bilang ke temanAhok, saya rela kehilangan, gak nyalon pun saya rela tapi kerja yang bener," pungkas dia.
Sebelumnya, Ketua Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengaku akan menerima resiko ketika dipilih calon petahana Gubernur Basuki T Purnama (Ahok) sebagai bakal calon wakil gubernur di Pilgub DKI 2017. Heru mengatakan siap meninggalkan seragamnya sebagai PNS meski tak terpilih.
"Selama ketemu Pak Ahok ditanya siap gak ningglin PNS. Saya bilang siap, semua ada resikonya," kata Heru ketika dihubungi di Jakarta, Senin (7/3).
Baca juga:
Teman Ahok: Pak Ahok mau maju independen di Pilgub DKI
Ketemu Megawati, Ahok jelaskan masalah Djarot hingga pilih Heru
Dipilih Ahok jadi cawagub, Heru siap mundur dari PNS DKI
TemanAhok deklarasikan pasangan Ahok-Heru maju di Pilgub DKI 2017
Modal nama Joko, politisi PPP ini ajukan diri lawan Ahok di Pilgub
Siap lawan Ahok, Adhyaksa klaim didukung ulama hingga Rhoma Irama
Ahok pilih Heru di Pilgub DKI, ini komentar Wagub Djarot
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan Daerah Istimewa Kalimantan Barat (DIKB) dibentuk? Dilansir dari kanal YouTube Bimo K.A, Daerah Istimewa Kalimantan Barat terbentuk pada tahun 1946.
-
Siapa yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.