Amien Rais Daftarkan Partai Ummat ke KPU: Kita Enggak Cari Musuh Lagi
Usai mendaftar, Amien Rais menawarkan misi partainya untuk menyadarkan anak-anak bangsa. Dia pun menyinggung mengenai kekuasaan yang zalim.
Partai Ummat mendaftarkan diri sebagai peserta Pemilu 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Proses pendaftaran dipimpin langsung oleh Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais dan Ketua Umum Ridho Rahmadi.
Usai mendaftar, Amien Rais menawarkan misi partainya untuk menyadarkan anak-anak bangsa. Dia pun menyinggung mengenai kekuasaan yang zalim.
-
Bagaimana Anies-Cak Imin menuju ke KPU? Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) telah resmi mendaftarkan diri sebagai pasangan Capres-Cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Saat itu, mereka menggunakan mobil Jeep untuk menuju ke KPU RI, Jakarta.
-
Kapan Anies-Cak Imin mendaftar ke KPU? Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) telah resmi mendaftarkan diri sebagai pasangan Capres-Cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
-
Apa yang dilakukan Anies-Cak Imin saat menuju KPU? Anies-Cak Imin menumpang mobil jeep Land Rover berwarna putih berpelat nomor (nopol) B 8165 JH, dengan disupiri oleh Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem Ahmad Sahroni.
-
Siapa yang melaporkan Ketua KPU Hasyim Asy'ari? Hasyim Asy'ari sebelumnya dilaporkan seorang wanita anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Den Haag, Belanda berinisial CAT ke DKPP.
-
Kenapa Mochammad Afifuddin ditunjuk sebagai Plt Ketua KPU? "Hasil pleno kami bersepakat untuk memberikan mandat kepada Pak Mochammad Afifuddin untuk menjadi Plt Ketua KPU RI, untuk melakukan tugas-tugas organisasi sampai dengan dipilihnya Ketua KPU secara definitif," kata Komisioner KPU August Mellaz dalam konferensi pers, Kamis (4/7).
-
Siapa yang mengklaim telah meretas situs KPU? Pelaku kejahatan siber dengan nama anonim "Jimbo" mengklaim telah meretas situs kpu.go.id dan mendapatkan data DPT dari situs tersebut.
"Tawarannya itu kita ingin menyadarkan kepada anak-anak bangsa bahwa yang bisa melakukan kezaliman, total, kolosal, cegentik raksasa itu hanya negara," kata Amien di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (12/8).
Simak berita KPU selengkapnya di Liputan6.com
"Karena negara punya aparat militer, aparat kepolisian, aparat inteligen, punya mesin birokrasi, punya uang dan lain lain," sambungnya
Amien mengingatkan bahwa negara yang bisa menegakan keadilan. Harapannya, pemerintah maupun negara tetap merujuk kepada Pancasila dan UUD 1945.
"Karena kalau pemerintah atau negara itu pimpinannya merujuk pada Pancasila, merujuk pada uud 1945, merujuk kepada warisan adiluhung nenek moyang kita maka Insya Allah tidak mungkin akan menjadi katakanlah, oligarki tidak mungkin itu," tuturnya.
Namun, mantan elite Partai Amanat Nasional (PAN) ini tidak ingin menyalahkan siapapun dan mencari musuh. Sebab, apa yang terjadi di masa lalu sudah dilewati.
"Jadi kita tidak akan menyalahkan siapapun. Sekarang kita melihat kedepan ya. What begun be begun yang sudah ya sudahlah gitu. Kita nggak mencari musuh lagi," pungkasnya.
(mdk/fik)