Andika Perkasa: Sak Mau-Maunya Pemerintah Saat Ini, Sekarang A Besok B
Andika Perkasa mengungkap pertumbuhan ekonomi negara seharusnya dijalankan secara dua arah.
Andika Perkasa mengungkap pertumbuhan ekonomi negara seharusnya dijalankan secara dua arah.
Andika Perkasa: Sak Mau-Maunya Pemerintah Saat Ini, Sekarang A Besok B
Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) bakal Capres Cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Jenderal (Purn) Andika Perkasa mengungkap pertumbuhan ekonomi negara seharusnya dijalankan secara dua arah.
"Kalau pertumbuhan ekonomi kan dua arah sekaligus kan ya, yang pertama memperbaiki internal khususnya penyelenggara pemerintah karena ini hubungannya sangat dekat dengan ada atau tidaknya uang dari luar negeri yang masuk, itu hubungannya dengan penyelenggaraan pemerintahan," ujar Andika Perkasa dalam Podcast merdeka, Senin (30/10).
Andika bertutur, jika penyelenggara negara dan pemerintahannya sendiri tidak dapat diprediksi, korupsi masih tergolong tinggi, kepastian hukumnya tidak ada, maka otomatis, lanjut dia, uang yang berasal dari luar negeri akan sulit masuk ke Indonesia.
"Tapi kalau kepastian hukumnya mereka melihat kurang bagus, unpredictable, enggak bisa diduga artinya mungkin ya sak mau-maunya pemerintahan ini, sekarang A besok B itu juga sulit dalam perhitungan sebuah investasi termasuk korupsinya," beber Andika.
Andika menilai, indeks korupsi di Indonesia dalam kurun waktu tiga tahun terakhir lebih parah. Bahkan terang dia, lebih buruk, meskipun telah dilakukan upaya penegakan hukum terhadap korupsi telah dilakukan.
"Ya memang seperti itu, ya kalau korupsi sendiri itu kan juga ini lebih parah selama tiga tahun terakhir nilainya lebih parah lebih buruk lah. Walaupun penegakan hukum terhadap korupsi itu dilakukan. Tapi kan ini penilaian institusi World Bank, kemudian International Transparency, kan gitu kita harus objektif juga, kita pakai parameter yang dilakukan institusi yang bereputasi," sambungnya.
Andika juga mengatakan, selain membenahi penyelenggaraan pemerintahan pihaknya juga akan membenahi masalah sumber daya manusia (SDM) guna menopang sistem investasi di Tanah Air.
"Selain membenahi penyelenggaraan pemerintahan di dalam yang ujung-ujungnya justru akan memperbesar keinginan orang luar untuk melakukan investasi di Indonesia. Mulai meningkatkan SDM-nya. Investasi masuk, ujungnya juga akan mengajak pertisipasi warga Indonesia, tapi kalau kita kurang siap SDM-nya, ya sayang juga," beber Andika.
Reproter magang: Fandra Hardiyon