Anggota MKD sebut status Ketua DPR Setnov diputuskan dalam waktu dekat
Anggota Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Maman Imanulhaq menyatakan posisi Setya Novanto sebagai Ketua DPR akan diputuskan dalam rapat MKD yang dilakukan satu atau dua pekan ke depan. Proses lobi-lobi menuju rapat itu masih berlangsung sehingga belum ada putusan hingga sekarang.
Anggota Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Maman Imanulhaq menyatakan posisi Setya Novanto sebagai Ketua DPR akan diputuskan dalam rapat MKD yang dilakukan satu atau dua pekan ke depan. Proses lobi-lobi menuju rapat itu masih berlangsung sehingga belum ada putusan hingga sekarang.
"Ada proses yang cepat jangan anggap MKD tidak bekerja. Mekanisme kita ada rapat resmi tentu ada lobi-lobi. Pimpinan minta anggota MKD untuk berbicara dengan fraksi masing-masing. Satu minggu atau dua minggu ini ada hasilnya," ujar Maman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (29/11).
Maman mengungkap putusan itu menunggu keputusan tiap fraksi. Sebab dalam kasus ini berbeda ketika kasus 'Papa Minta Saham' yang memang persoalan etika. Namun, kasus korupsi masuk ranah hukum. Keputusan baru bisa diambil setelah putusan hukum inkracht. Sehingga MKD tidak bisa langsung proses.
Celah yang diambil oleh MKD adalah dengan memberhentikan. Maka dari itu perlu dengar pendapat antara fraksi-fraksi yang diwakilkan anggotanya dalam MKD.
Sebelumya, mekanisme konsultasi diwacanakan namun dibatalkan sebab dilarang regulasi. Hanya pimpinan DPR lah yang bisa berkonsultasi dengan fraksi bukan MKD. Karena itu putusan menunggu sampai dilakukan rapat MKD.
"MKD isinya orang-orang fraksi, harusnya orang-orang anggota MKD itu. Hal yang dimaksud pimpinan bagaimana pendapat dari fraksi dari status pak Setnov dan bagaimana perkembangan terakhir setelah ditahan. Itu aja. Kita sebenarnya terus melakukan diskusi itu sampai ada kesimpulan apa yang seharusnya baik untuk dilakukan," tandasnya.
Maman menampik rapat dibatalkan lantaran ada desakan dari fraksi Golkar. Juga bukan masalah praperadilan yang akan digelar esok hari. Namun, ia mengakui ada perdebatan alot antar fraksi soal pandangannya terhadap status Setya Novanto.
"Betul perdebatan alot itu muncul soal samalah kami mendengar dari kawan-kawan wartawan suara publik sebagainya soal marwah DPR soal macam-macam," kata dia.