Anies soal Ijtima Ulama: Mereka Dukung Karena Minta Kemajuan Bangsa
Kontrak politik dengan masyarakat itu hal yang biasa dalam praktik modern.
Kontrak politik dengan masyarakat itu hal yang biasa dalam praktik modern.
- Saat Mahasiswa Ajak Masyarakat Melek Pelanggaran Netralitas Pilkada Harus Berani Lapor
- Ulama dan Tokoh Agama Banten Deklarasi Dukung Paket Airin dan Andika di Pilkada 2024
- Kasus Dugaan Penistaan Agama Pegawai Kemenhub, Polisi Bakal Periksa Saksi Ahli MUI & Kemenag
- Isi Pakta Integritas Ijtima Ulama Dukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar
Anies soal Ijtima Ulama: Mereka Dukung Karena Minta Kemajuan Bangsa
Calon Presiden nomor urut satu, Anies Baswedan menjawab polemik dukungan politik dari Ijtima Ulama. Anies ditanya mengapa memainkan politik identitas saat agenda Desak Anies di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (19/12).
Anies menjawab, dalam proses berpolitik banyak beragam unsur masyarakat yang menyampaikan dukungan ada kontrak politik. Misalnya dengan warga Tanah Mera, Jakarta Utara, mantan gubernur DKI Jakarta ini diminta untuk menata perkampungan.
"Jadi ini bukan pertama kali, ada dukungan dan dukungan itu meminta kita melakukan a b d e f g," kata Anies.
Sama halnya dengan kontrak politik Ijtima Ulama. Ada 13 poin. Kata Anies, isinya untuk kemajuan bangsa dan negara.
"Ketika kita mendapatkan dukungan dari Ijtima Ulama, mereka memiliki 13 poin. 13 poin itu bisa dibaca siapa saja dan semua tahu. Dan isinya untuk kemajuan bangs dan negara," kata Anies.
"Kami siap untuk melakukan yang sama dengan kelompok manapun selama itu sejalan dengan prinsip Pancasila, UUD 45, dan untuk kemaslahatan masyarakat," tegasnya.
Kontrak politik dengan masyarakat itu hal yang biasa dalam praktik modern. Karena kalau praktik primitif pakai duit.
"Kita tidak terjebak dalam urusan rupiah, kita kerjakan prinsip modern dimana amant itu dijalankan untuk kepentingan publik. Jadi kami terbuka," kata Anies.