Anies soal Konflik Aparat dan Warga di Pulau Rempang: Investasi Picu Penderitaan, Perlu Koreksi
Anies menilai, upaya damai perlu dilakukan dalam konflik semacam yang terjadi di Pulau Rempang.
Anies menilai keadilan mestinya dijadikan basis investasi.
Anies soal Konflik Aparat dan Warga di Pulau Rempang: Investasi Picu Penderitaan, Perlu Koreksi
Bacapres dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan menanggapi soal konflik di Pulau Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau. Menurut Anies, investasi harusnya meningkatkan kesejahteraan bagi warga bukannya memperkaya para investor.
"Harus mengedepankan prinsip ini dalam situasi apapun karena kita tau bahwa pelaksanaan selalu ketemu dengan berbagai macam tantangan di lapangan,"
kata Anies dalam konferensi pers di DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (12/9/2023).
Dia menyebut, keadilan mestinya dijadikan basis investasi. Menurut Anies, apabila investasi justru membuat warga semakin menderita, pemerintah disebut patut melakukan koreksi atas kebijakan yang ada.
"Kalau kegiatan investasi justru memicu penderitaan, justru memicu kondisi yang tidak sehat di dalam kesejahteraan rakyat, ini perlu ada langkah-langkah koreksi,"
kata Anies.
Mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu menilai, upaya damai perlu dilakukan dalam konflik semacam yang terjadi di Pulau Rempang. Pemerintah, ujar dia harus melibatkan warga dan memberikan waktu yang lama untuk berdialog mencari kesepakatan.
"Jadi kami melihat penting sekali untuk mengedepankan proses yang damai, proses yang melibatkan semua dan beri waktu ekstra sehingga proses dialog itu berjalan dengan baik,"
ungkap Anies.
Anies, lalu membagikan pengalamannya saat memimpin Jakarta. Dia berujar, buntut tindakan agresif aparat, warga bisa merasakan luka sosial dalam jangka panjang.
"Kami merasakan pengalaman di Jakarta ketika ada tindakan-tindakan kekerasaan yang menyangkut penggeseran, penggusuran itu luka sosialnya lama," ujar dia.
Oleh sebab itu, Anies mendorong pemerintah dan aparat untuk menahan diri. Dia lebih menyarakan pendekatan yang menghadirkan ketenangan dan keteduhan.
"Jadi lebih baik dilakukan dibicarakan dengan rumit, panjang, ribet tapi melibatkan semua dan sampai pada kesimpulan yang diterima baru kemudian eksekusi," kata dia.
"Dengan cara seperti itu maka kita akan merasakan pembangunan yang prosesnya dirasakan sebagai proses yang baik dan benar," sambung dia.