Arahan Prabowo di Sidang Kabinet: Jangan Ragu Tindak Judi Online, Narkoba, dan Korupsi
Hasan mengungkapkan, Prabowo meminta penegak hukum tak ragu menindak empat persoalan itu.
Presiden Prabowo Subianto menggelar sidang kabinet di Kantor Presiden, Jakarta hari ini. Prabowo menyampaikan empat hal penting terkait judi online, narkoba, penyelundupan, dan korupsi.
"Presiden juga menekankan, ada empat persoalan penting yang kita tidak boleh main-main untuk mengatasinya," kata Kepala Kantor Komunikasi Presidenan Hasan Nasbi di kantor Presiden, Jakarta, Rabu (6/11).
"Yang pertama adalah persoalan judi online, yang kedua adalah persoalan narkoba, yang ketiga persoalan penyelundupan, dan yang keempat soal korupsi," sambungnya.
Hasan mengungkapkan, Prabowo meminta penegak hukum tak ragu menindak empat persoalan itu.
"Jadi, Jaksa Agung, Kepolisian, yang diminta oleh Bapak Presiden, jangan ragu untuk menindak tegas soal empat hal tadi," jelasnya.
Selain itu, Prabowo meminta untuk seluruh kementerian, lembaga dan badan, dalam pelaksanaan tugas-tugas keseharian lebih efisien menggunakan anggaran. Hasan menerangkan, anggaran yang dihemat bisa digunakan untuk jaminan perumahan rakyat.
"Tadi beliau menyampaikan ilustrasi, bahwa kalau seluruh perjalanan dinas ini diefisienkan, maka mungkin bisa menghemat anggaran dan bisa menjadi jaminan perumahan rakyat. Bisa dijaminkan sebagai jaminan perumahan rakyat. Kira-kira ilustrasinya seperti itu," tuturnya.
11 Pegawai Komdigi Bekini Judi Online
Sebanyak 11 pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) terlibat judi online. Mereka membantu agar website yang dikelola oleh para pemilik situs judi online untuk tidak diblokir.
Terungkapnya keterlibatan pegawai Komdigi berawal dari proses penyidikan website bernama SULTANMENANG yang menawarkan permainan judi online. Dalam kasus ini, dua orang ditetapkan sebagai tersangka.
"Dari kasus ini tim Subdit Jatanras berhasil menangkap dua tersangka," ujar Wira.
Penyidik kemudian mengembangkan kasus ini. Alhasil, ditemukan adanya keterlibatan oknum pegawai Komdigi.
"Penyidik melakukan pengembangan dan berhasil melakukan penangkapan terhadap 15 orang pelaku. Pegawai Komdigi ada 11 orang," kata Wira.
Akhir-akhir ini, nama mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi disebut-sebut terlibat kasus tersebut. Budi Arie diduga mengetahui anak buahnya melindungi situs judi online.
Budi yang kini menjabat Menteri Koperasi memastikan dia tidak terlibat dalam kasus ini.
"Pasti enggak," tegas Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (6/11).
Meski begitu, Budi mengakui memang mengenal 11 pegawai Komdigi yang terlibat judi online. Dia mempersilakan polisi memeriksa dirinya terkait kasus judi online.
"Tunggu aja, dalami aja, kita siap," kata Budi.