Aswari Rivai ingin cawagub yang punya chemistry di Pilgub Sumsel
Meski menduduki posisi keempat, politikus Partai Gerindra ini tak khawatir.
Bupati Lahat, Saifudin Aswari Rivai menduduki posisi keempat di survei Polmark untuk calon Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) dalam Pilkada serentak 2018. Ia memperoleh 2,8 persen, berada di bawah Herman Deru, Syahrial Oesman dan Dody Alex Noerdin.
Meski menduduki posisi keempat, politikus Partai Gerindra ini tak khawatir. Dirinya mengingatkan, hasil survei bukan gambaran akhir dalam sebuah pemilu. Dia mencontohkan beberapa pilkada di daerah lain, yang mana pasangan calon dapat unggul suara di survei, namun tidak menang saat pemilihan.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Siapa pelaku utama pembunuhan siswi di Palembang? Aparat Polrestabes Palembang menyebutkan bahwa pelaku utama pembunuhan siswi di pemakaman umum Tionghoa Palembang, Minggu (31/8) sempat ikut Yasinan malam pertama di kediaman korban.
-
Di mana lokasi Lembah Pasir Sumbul? Tempat camping Lembah Pasir Sumbul di Kampung Parabon Pojok, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur mendadak mencuri perhatian karena keistimewaannya.
-
Apa yang dimaksud dengan Songket Palembang? Songket Palembang adalah kain tradisional dari Sumatra Selatan yang dikenal dengan tenunannya yang rumit dan motifnya yang indah. Kain ini merupakan warisan budaya takbenda yang telah ada sejak zaman Sriwijaya, dan telah menjadi simbol kebanggaan masyarakat Palembang.
-
Apa yang dimaksud dengan Telok Abang di Palembang? Dalam bahasa Palembang, telok diartikan telur dan abang artinya merah. Artinya secara keseluruhan, Telok Abang merupakan telur rebus yang cangkangnya diberi warna merah.
"Kita belajar dari Pilkada DKI. Pilkada DKI ada yang sudah 70 (persen), ada yang baru lima persen, tiga persen, tapi hasilnya tidak juga signifikan yang 70 persen," ujar Aswari saat berbincang dengan merdeka.com di Palembang, Sumsel.
Aswari juga berpendapat, tidak khawatirnya ini juga didasari karena pemilih semakin cerdas. Mereka paham untuk menentukan pilihan akhir terhadap calon pemimpinnya ke depan, terlebih dengan melihat rekam jejak dari setiap calon. Berbekal menjabat sebagai kepala daerah dua periode, Aswari mantap untuk siap bersaing di Pilgub Sumsel.
"Sekarang rakyat sudah pintar memilih, kami juga di Sumsel percaya diri, bahwa semuanya masih cair, masih terbuka, tinggal bagaimana strategi, bagaimana kekuatan partai kita, bagaimana militansi kader partai dan kecerdasan pemilih untuk memilih pemimpinnya. Karena itu sesuatu yg tidak bisa kita pisahkan," terangnya.
Dalam Pilkada Sumsel, Partai Gerindra hanya membutuhkan tambahan 5 suara DPRD untuk mengusung calon gubernur (cagub). Dengan gambaran itu, kata Aswari, partainya terbuka untuk berkoalisi dengan partai politik (parpol) manapun.
"Kita mungkin bisa dengan PKS, atau dengan partai lain, sampai saat ini terbuka dengan siapapun," terangnya.
Berbicara mengenai pendampingnya untuk maju di Pilkada Sumsel, bupati dua periode ini belum mau mengungkapkan. Hanya saja yang terpenting bagi dia, calon wakil gubernur yang mendampinginya memiliki kesamaan visi dan misi, serta kedekatan yang erat.
"Tidak gampang mencari cawagub, karena wakil gubernur memiliki tugas yang fokus mendampingi gubernurnya nanti. Yang pasti yang seirama, dan ada chemistry."
"Yang penting syaratnya kita bisa sama-sama bersinergi dan punya chemistry tersendiri. Ya satu kekuatan untuk memenangkan pilkada," terangnya.
Dalam kesempatan itu, Aswari mengungkapkan, bahwa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto meminta kadernya untuk memenangkan Pilgub Sumsel.
"Pak Prabowo berharap kami sebagai kader Gerindra supaya memenangkan pilkada sumsel ini. Karena Pak Prabowo menganggap Sumsel ini potensi, dalam tanda kutip masyarakatnya berpotensi, masyarakatnya kondusif, dan wilayah terkaya nomor 5 di Indonesia. Dia harus memiliki pemimpin yang berpikir tentang masyarakatnya, tidak hanya soal politiknya," pungkasnya.
(mdk/hrs)