Bahlil: Jokowi-Megawati Beda Pemikiran dengan Hasto, Masa Disamain sama yang Enggak Pernah jadi Presiden
Bahlil: Jokowi-Megawati Beda Pemikiran dengan Hasto, Masa Disamain sama yang Enggak Pernah jadi Presiden
Bahlil meyakini Jokowi dan Megawati memiliki hati yang baik untuk berbicara berdua serta jiwa negarawan.
- Jawaban Tegas Bahlil soal Jokowi & Gibran Tak Masuk Kepengurusan Partai Golkar
- Bahlil Sebut Jokowi Nyaman di Bawah Pohon Beringin, Hasto: PDIP Wajah Rakyat, Bukan Keluarga
- Jokowi Berbaju Kuning, Bahlil: Mas Gibran Warna Bajunya Gerindra, Enggak Apa-Apa Bagi-Bagi
- Bahlil Sebut Presiden Jokowi Tak Masalah untuk Bertemu Megawati
Bahlil: Jokowi-Megawati Beda Pemikiran dengan Hasto, Masa Disamain sama yang Enggak Pernah jadi Presiden
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri memiliki pemikiran yang berbeda dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto soal wacana pertemuan pasca Pemilu 2024.
Terlebih, Megawati pernah menjabat sebagai presiden RI.
"Pikiran Ibu Mega, sama pikiran Bapak Presiden tidak bisa disamakan dengan pemikiran Pak Hasto. Ibu Mega itu presiden tokoh besar, Pak Jokowi juga presiden. Masa mau disamain dengan orang yang enggak pernah jadi presiden," kata Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (19/4/2024).
Dia mengaku tak tahu kapan pertemuan Jokowi dan Megawati akan terealisasi. Namun, Bahlil meyakini Jokowi dan Megawati memiliki hati yang baik untuk berbicara berdua serta jiwa negarawan.
"Saya belum tahu pak presiden Jokowi, bu Mega ini kan tokoh bangsa, kita lihat saja pasti mereks punya hati yang baik untuk berbicara tidak perlu merasa grasa-grusu. Pasti lah dua tokoh ini kan bersahabat pasti mempunyai jiwa negarawan," jelasnya.
Bahlil menuturkan Jokowi sejatinya terbuka bertemu dengan Megawati. Dia tak ingin merespons saat ditanya apakah ada pihak yang menghalang-halangi pertemuan Jokowi dan Megawati.
"Saya enggak tahu kalau dari Ibu Mega ya tapi kalau dari presiden santai-santai saja. Enggak ada apa-apa. Saya yakin mereka ada connect hati lah mungkin waktu yang tepat," tutur Bahlil.
Sebelumnya, Pihak Istana, melalui Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan sedang mengatur waktu pertemuan Presiden Jokowi dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Mendengar hal tersebut, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberikan response singkat.
“Waktunya tanyakan saja Pak Ari,” ujar Hasto saat dikonfirmasi awak media, seperti dikutip Sabtu (13/4/2024).
Hasto kemudian menyinggung saat ini Megawati masih hendak bertemu anak-anak ranting. Menurut Hasto, anak-anak ranting kini menjadi benteng yang melindungi demokrasi Indonesia yang tengah digerogoti oleh penyalahgunaan kekuasaan.
“Lebaran kan memang merupakan momentum untuk melakukan silaturahim dan halal bihalal, tapi dalam konteks terkait dengan Pak Jokowi, anak ranting justru mengatakan sebentar dulu, biar (Ibu Mega) bertemu dengan anak ranting dulu karena mereka juga jadi benteng bagi Ibu Megawati,” ujar Hasto.
Hasto memastikan, belum terlaksananya pertemuan Megawati dan Jokowi bukan karena adanya konflik antara keduanya. Namun PDIP memandang Pemilu 2024 khususnya Pilpres yang didambakan menjadi legacy dari Presiden Jokowi justru merupakan puncak dari abuse of power yang kemudian terjadi akibat nepotisme kepentingan untuk memperpanjang kekuasaan.
“Sehingga anak ranting, ranting, justru yang jadi benteng Ibu Mega agar tetap kokoh berdiri di dalam pengabdian mengawal demokrasi itu,” Hasto menandasi.