Bambang Soesatyo: Menkum HAM layak direshuffle, keputusannya ngawur
Menkum HAM Yasonna Laoly dinilai menjadi sumber masalah, kebijakannya kerap membuat gaduh.
Bendahara Umum Partai Golkar versi Munas Bali, Bambang Soesatyo menyatakan keputusan Menkum HAM Yasonna Laoly yang mensahkan kepengurusan Golkar di bawah kepemimpinan Agung Laksono adalah sesuatu yang salah. Oleh karena itu, loyalis Ical di DPR akan menggalang kekuatan untuk menggulirkan hak angket terhadap Yasonna.
"Menkum HAM jelas telah melakukan penzoliman terhadap Partai Golkar. Tidak ada pilihan lain bagi kami untuk melakukan perlawanan kepada Menkum HAM. Termasuk melakukan penggalangan hak angket di DPR atas keputusan ngawur yang memanipulasi keputusan Mahkamah Partai Golkar," Kata Bambang lewat pesan singkatnya, Rabu (11/3).
Menurutnya, Yasonna layak untuk dicopot oleh Presiden Joko Widodo dari kabinetnya. Hal itu karena, kebijakan Yasonna malah membuat kisruh partai politik semakin bergejolak.
"Kami juga mendukung jika presiden mewacanakan untuk melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat ini. Dan salah satu menteri yang harus di reshuffle adalah Menteri Hukum dan Ham karena selama ini telah menjadi sumber masalah yang kebijakannya kerap membuat gaduh karena tidak profesional," terang dia.
Lebih jauh, putusan mensahkan kubu Agung Laksono berbau politis. Keputusan tersebut tidak berdasarkan putusan Mahkamah Partai Golkar.
"Kita sesalkan Menkum HAM mengeluarkan surat yang memihak kubu Ancol dalam surat penjelasannya yang sangat manipulatif. Mengapa? Karena konsideran surat penjelasan pada paragraf pertama itu keliru, karena tidak ada diktum dalam putusan Mahkamah Partai yang menyatakan mengabulkan dan menerima kepengurusan salah satu Pihak yang berselisih," pungkas dia.
Baca juga:
Kubu Ical sebut Menteri Yasonna salah kutip putusan mahkamah partai
Mendagri bela keputusan Menkum HAM sahkan Golkar kubu Agung
Tjahjo anggap wajar Agung Laksono langsung safari politik
Golkar kubu Ical sebut Menkum HAM harus buat keputusan sesuai hukum
Bertemu Agung, Surya Paloh ungkap kerja sama Golkar dan NasDem
Surya Paloh sebut kedatangan Agung Laksono sinyal Golkar gabung KIH
Akbar menangis kalau ingat Golkar dicaci di era reformasi
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana seharusnya kegiatan kepemudaan Partai Golkar dilakukan? Ilham menambahkan, acara diskusi merupakan jiwa kader Golkar di semua tingkatan. Ia mengapresiasi kegiatan diskusi yang digelar oleh para pemuda Partai Golkar. Namun, Ilham mengingatkan, setiap kegiatan kepemudaan Partai Golkar seharusnya diketahui dan mendapatkan izin dari pengurus DPP Partai Golkar.
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).
-
Apa alasan utama yang diutarakan oleh Hetifah Sjaifudian terkait penolakan Munaslub Partai Golkar? "Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan. Saya kira semua paham, Golkar hari ini masih tetap menghiasi landscape politik Indonesia," jelasnya.