Bantah pernyataan Mahfud MD, Sekjen PDIP sebut Ma'ruf sosok pengayom
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto merespons pernyataan Mahfud MD bahwa Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin mengancam bakal calon Presiden patahana, Joko Widodo dalam penentuan cawapres. Hasto menegaskan, Ma'ruf tidak mengancam Jokowi.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto merespons pernyataan Mahfud MD bahwa Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin mengancam bakal calon Presiden patahana, Joko Widodo dalam penentuan cawapres. Hasto menegaskan, Ma'ruf tidak mengancam Jokowi.
"Itu sikap ekspresi Pak Mahfud MD. Itu merupakan satu hal manusiawi lah tapi enggak ada ancam mengancam, apalagi kita lihat sosok Kiai Ma'ruf itu merupakan sosok pengayom," kata Hasto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/8).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Apa yang menurut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjadi bukti bahwa Ganjar dan Jokowi terbiasa blusukan? “Kalau kemudian Pak Jokowi itu terkesan di belakang Pak Ganjar, Pak Ganjar datang ke Jawa Tengah, lalu Pak Jokowi datang ke Jawa Tengah, ya sebagaimana kata Pak Ganjar, ‘ya itu bagus’,” kata Hasto, saat konferensi pers, di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (2/1).
-
Kenapa Hasto Kristiyanto melaporkan penyidik KPK ke Dewas KPK dan Komnas HAM? Dia menceritakan sempat terjadi cekcok dengan penyidik gara-gara handphonenya disita dari tangan asistennya. Pun pada saat pemeriksaan itu juga belum memasuki pokok perkara.
Hasto mengatakan, penunjukkan Ma'ruf Amin sebagai cawapres Jokowi sudah melalui mekanisme yang benar. Di mana, Jokowi terlebih dahulu mengumpulkan para ketua umum partai politik koalisi sebelum mengumumkan nama cawapresnya.
Nama Mahfud MD, lanjut Hasto, tidak pernah diumumkan bahwa bakal jadi cawapres Jokowi.
"Akan jadi persoalan kecuali sudah ditetapkan sebagai calon kemudian dibatalkan. Ini kan belum ada soal penetapan saat itu. Tapi ya kami memahami itu sebuah ekspresi," ujar dia.
Hasto mengakui, sebelum pengumuman nama cawapres dilakukan Jokowi memiliki opsi cawapres lain selain Ma'ruf Amin. Namun dia tidak menyebut Mahfud MD termasuk salah satu dari opsi tersebut.
"(Waktu itu) Presiden meminta beberapa orang melakukan persiapan karena apapun menyangkut pemimpin negara harus ada opsi opsi dan opsi opsi itu dilakukan para ketua umum partai," tutur dia.
Sebelumnya, Mahfud MD mengungkap alasan dirinya batal menjadi bakal calon Wakil Presiden Jokowi untuk Pilpres 2019. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu bercerita dirinya batal menjadi cawapres diwarnai dengan ancaman bahwa NU tidak bertanggung jawab apabila bukan kader NU yang menjadi cawapres Jokowi.
Mahfud bercerita informasi hal ini didapat oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) saat keduanya melakukan pertemuan.
Saat bertemu dengan Cak Imin, Mahfud diberi tahu justru Rais Aam PBNU KH Ma'ruf Amin yang menyampaikan ancaman jika NU bakal 'lepas tangan' andai kader NU tak menjadi cawapres Jokowi.
"Bagaimana saya tahu kiai Ma'ruf Amin? Muhaimin yang bilang ke saya," kata Mahfud dalam acara Indonesia Lawyer Club (ILC) yang disiarkan secara langsung oleh TV One, Selasa (15/8).
"Terus saya tanya gimana main ancam-ancam? 'Itu yang nyuruh kiai Ma'ruf'," kata Mahfud menceritakan pernyataan Cak Imin.
Setelah itu, Mahfud bercerita satu hari sebelum pengumuman cawapres oleh Jokowi, terjadi pertemuan antara Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, Ma'ruf Amin dan Cak Imin di Kantor PBNU. Pertemuan itu membahas cawapres.
Pertemuan digelar usai ketiganya dipanggil secara terpisah ke Istana oleh Jokowi yang meminta masukan sosok cawapres. Mereka, kata Mahfud, marah karena ketiganya tidak disinggung sebagai 'calon' oleh Jokowi. Sebab, saat dipanggil, Jokowi tak menyebut satu pun dari mereka bertiga sebagai 'calon'.
"Tiga orang ini berkesimpulan bahwa mereka bukan calonnya karena waktu dipanggil tak disebut 'calon'. Lalu mereka sepertinya marah membahas," ujarnya.
Menurut Mahfud, dari sinilah 'ancaman' itu keluar. Ancaman bahwa NU tidak bertanggungjawab secara moral terhadap pemerintahan jika bukan kader NU yang menjadi cawapres.
"Kemudian Kiai Ma'ruf 'Kalau begitu kita nyatakan kita tak bertanggungjawab secara moral atas pemerintahan ini kalau bukan kader NU yang diambil. Ini kata Muhaimin," ujar Mahfud.
Baca juga:
KPU: Prabowo belum lengkapi berkas syarat tanggungan utang
Demokrat nilai pernyataan Mahfud MD bukti lemahnya kepemimpinan Jokowi
Ketum PAN usul ada dewan pengarah & pembina di Tim kampanye Prabowo-Sandi
Mahfud MD bilang Jokowi ditekan pilih Cawapres, Golkar no comment
PPP: Yang penting majunya Ma'ruf Amin di pilpres tak ganggu tugas MUI
Bantah Mahfud, PPP tegaskan Ma'ruf tak pernah ancam Jokowi soal Cawapres
Mahfud: Semua lawan politik cari korupsi Jokowi, tapi tidak ada