Banyak potensi konflik di pilkada serentak
Sebanyak 252 wilayah setidaknya pernah mengalami satu kali insiden dalam pelaksanaan pilkada.
Menjelang Pilkada serentak 9 Desember, konflik dapat dengan mudah terjadi di berbagai daerah pemilihan di Indonesia. Berdasarkan penelitian Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Indonesia pada pilkada 2005-2014, dari total 310 wilayah yang dipantau, sebanyak 252 wilayah setidaknya pernah mengalami satu kali insiden dalam pelaksanaan pilkada.
Peneliti SNPK, Sopar Peranto mengatakan, banyak faktor yang akan memicu terjadinya kekerasan pada pilkada serentak mendatang, di antaranya adanya konflik antar elite, yakni masih adanya upaya-upaya penjegalan calon yang dianggap potensial menang dan populer di kalangan masyarakat.
"Contoh konflik soal penjegalan calon yang belum lama terjadi yaitu pada pasangan calon Kalteng ya, itu salah satunya," kata Sopar di Hotel Le Meridien, Jakata, Rabu (25/11).
Selain itu, menurutnya, adanya faktor kelembagaan yang dianggap masih melemahnya peran aparat serta netralitas penyelenggara yang masih diragukan.
Beragam isu kecurangan juga merupakan salah satu faktor yang dapat memicu kekerasan pada pilkada serentak. Seperti politik uang atau kecurangan rekapitulasi suara di tingkat TPS hingga kecamatan.
Faktor lainnya, kata dia, yaitu adanya konteks lokal yakni adanya konteks fanatisme yang kuat antara calon dan massa pendukung.
"Ini akan menimbulkan gesekan jika nanti ditemukan kecurangan-kecurangan. Di Poso sudah tercium konflik soal SARA pada kandidat dan massanya," ujarnya.
Baca juga:
Pilkada Solo, PDIP siapkan hitung cepat
Antisipasi konflik Pilkada, Polda Bali rangkul pecalang
Ada calon bermasalah ikut pilkada, integritas KPU dipertanyakan
Pilkada serentak,47.000 personel Polri siaga di daerah rawan konflik
Polres Magelang sita Rp 450 Juta uang palsu untuk Pilkada Kalimantan
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Kenapa Pilkada Serentak dianggap penting? Sejak terakhir dilaksanakan tahun 2020, kali ini Pilkada serentak diselenggarakan pada tahun 2024. Dengan begitu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui kapan Pilkada serentak dilaksanakan 2024.
-
Mengapa Pilkada Serentak diadakan? Ketentuan ini diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan pemilihan, serta mengurangi biaya penyelenggaraan.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.