Bawaslu Sebut Produksi Hoaks Tinggi di 92 Kabupaten/kota
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Mochammad Afiffudin menyebut produksi informasi tidak benar atau hoaks tinggi di 92 kabupaten/kota. Namun demikian, dia tak merinci secara pasti kabupaten/kota mana saja yang dimaksudkan.
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Mochammad Afiffudin menyebut produksi informasi tidak benar atau hoaks tinggi di 92 kabupaten/kota. Namun demikian, dia tak merinci secara pasti kabupaten/kota mana saja yang dimaksudkan.
"Ada 92 kabupaten/kota yang kategorinya tinggi dalam memproduksi informasi tidak benar dalam indeks kerawanan kita," kata Afif di Hotel Mercure, Bali, Jumat (15/3).
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Dia mengatakan dengan adanya penyebaran berita bohong bisa berdampak negatif bagi Bawaslu dan juga Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Jadi sebenarnya bagi penyelenggara, berita bohong ini selain berhubungan dengan bisa jadi pidana pemilu yang pelanggarannya tetapi bisa jadi juga ke kitanya itu berdampak lain. Bisa berdampak kekerasan dalam tanda kutip, kekerasan itu bisa dari segi fisik maupun non fisik," ungkapnya.
Dia mencontohkan salah satu penyebaran berita bohong yang berdampak negatif bagi pihaknya yakni soal hoaks tujuh kontainer beberapa bulan lalu.
"Misalnya begini, penyebaran hoaks 7 kontainer itu dampaknya yang mau disasar kan ketidakpercayaan ke KPU dan Bawaslu. Begitu orang tidak percaya, semua nyindir ke kita seperti 'apalah kalian ini, KPU Bawaslu, masa surat suara kalian coblos coblosin, dicetak duluan'. Nah ini dampaknya, kalau orang tidak mengecek fakta-fakta lagi maka dia akan muncul apa yang disebut sebagai kebencian kejengkelan dan ketidaksukaan terhadap penyelenggara pemilu," jelasnya.
Menurutnya, komen-komen negatif itu saat ini terjadi dan disasarkan ke akun media sosial milik pribadi anggota Bawaslu dan KPU.
"Sekarang akun pribadi kita Bawaslu dan teman-teman KPU itu isinya banyak mention seperti 'tuh urusin tuh 7 kontainer kalian enggak becus dilaknat Tuhan ingat ada neraka'. Itu ya maksud saya ya penting gerakan seperti ini menjadi langkah awal kita bisa jadi pasca pemilihan," katanya.
Baca juga:
Buntut Sebut Pemerintah Legalkan Zina Tengku Zulkarnain Dilaporkan ke Bawaslu
Saat Bersama AHY, Prabowo Puji Kinerja KPU dan Bawaslu Selama Pemilu 2019
KPK Desak Bawaslu Usut Kasus 31 Kepala Daerah Dukung Jokowi
Bawaslu Sebut 92 Daerah di Indonesia Rawan Penyebaran Hoaks
Bawaslu: Kebohongan Publik Daya Ledaknya Luar Biasa Tinggi dan Berbahaya
Bawaslu Jaksel Tertibkan APK yang Langgar Aturan di 8 Lokasi