Benyamin sebut warga Tangsel cuek kasus korupsi keluarga Airin
Benyamin yakin di Pilkada nanti bakal menang dengan mudah.
Benyamin Davnie calon, peserta Pilkada Tangerang Selatan petahana yang berpasangan dengan Airin Rachmi Diany menilai Pilkada tahun 2015 ini jauh lebih mudah menang jika dibanding sebelumnya. Menurutnya, masyarakat tak terlalu menggubris adanya kasus korupsi yang membelit keluarga Airin.
"Enggak lebih susah, jauh lebih mudah tahun ini. Lebih enjoy, karena orang sudah lebih kenal Ibu. Dan masyarakat tak terlalu memperdulikan (korupsi). Apalagi aturan juga lebih enak saat ini. Misalnya pasang spanduk dilakukan oleh KPU. Tahun dulu spanduk kan di mana-mana," ujar Benyamin menjawab pertanyaan wartawan soal perbandingan Pilkada lima tahun lalu dengan saat ini, Selasa (27/10).
Dia juga mengklaim, hasil kunjungannya di setiap kecamatan, hampir semua masyarakat di tujuh kecamatan yang ada di Kota Tangsel akan memilih Airin-Benyamin.
"Kami pastikan akan unggul. Cuma kalau saat ini ada beberapa kelurahan yang harus terus dilakukan pembinaan melalui kunjungan tokoh dan kami (Airin-Benyamin)," tuturnya.
Artinya, kata Benyamin, kubunya optimis bakal menang merata di 2554 TPS. Apa yang membuat Benyamin optimis, menurut dia, karena adanya dukungan partai.
"Kader partai pun di setiap lokasi kunjungan tak sekadar ada, tetapi mendinamisasi di setiap lokasi," tuturnya.
Terpenting saat ini, menurut Benyamin, kubunya sedang mengharapkan partisipasi warga untuk datang ke TPS.
Dia juga menyatakan, seputar penangkapan suami Airin, Tubagus Chaeri Wardhana tak terpengaruh dengan perolehan suara pada Pilkada nanti. Asalkan, sikap seperti saat ini terus dilakukan oleh kubunya.
"Dengan sikap tak terpancing, justru masyarakat malah respek kepada kami. Makanya jangan menyikapi. Tidak boleh terpancing. Dan, kalau terus diserang akan kontra produktif buat yang nyerang," terang Benyamin.
Dia menceritakan pengalamannya saat berdialog dengan masyarakat. Bahwa selama ini masyarakat selalu bicara lebih baik makan singkong dari pada makan roti tetapi masih mimpi.
Namun, diakuinya massa yang mendukung Airin-Benyamin umumnya memang masyarakat menengah ke bawah.
"Itu kita akui kalau 51 persen untuk di luar menengah ke bawah. Kalau atas saya yakini di atas sebenarnya besar. Tapi untuk datang ke TPS mereka enggan. Apalagi tantangannya pada hari H itu hari libur nasional," tutur Benyamin.