Bersatu melawan PDIP di kandang banteng
Bersatu melawan PDIP di kandang banteng. Di Pilgub Jateng 2018, tentu saja calon yang akan diusung oleh PDIP menjadi perhatian banyak partai, bahkan menentukan konstelasi peta politik. Hingga Selasa 29 Agustus, PDIP belum memilih siapa yang akan diusung.
Jawa Tengah menjadi basis massa terbesar PDIP. Pada Pemilu 2014, PDIP sukses menjadi juara dengan meraih 4.295.598 suara. Jauh tertinggal di bawah partai berlogo banteng itu adalah Golkar dengan jumlah suara 2,4 juta. Maka tak heran, jika Jawa Tengah dikenal sebagai 'kandang banteng'.
PDIP tak cuma berkuasa di pemilu legislatif, tapi juga menjadi penguasa di Pemprov Jawa Tengah. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo adalah kader tulen PDIP.
Di Pilgub Jateng 2018, tentu saja calon yang akan diusung oleh PDIP menjadi perhatian banyak partai, bahkan menentukan konstelasi peta politik. Hingga Selasa 29 Agustus, PDIP belum memilih siapa yang akan diusung.
PDIP masih berproses menjaring bakal calon gubernur Jateng. Ganjar masih menjadi yang terkuat di internal PDIP bersama dengan Bupati Kudus Musthofa yang mengklaim didukung banyak DPC PDIP Jawa Tengah.
Partai-partai pun mengakui kehebatan PDIP di Jawa Tengah. Bahkan, Golkar dan Gerindra ingin Pilgub Jateng 2018 hanya ada dua calon yakni dari PDIP dan di luar PDIP.
Gerindra bahkan secara terang-terangan mengungkap keinginannya merapatkan barisan semua partai yang ada untuk melawan calon dari PDIP.
"Kita mengharapkan seperti itu. Makanya kita terus melakukan komunikasi. Mari, yang fakta sekarang kan yang ngusung sendiri hanya PDIP. Ayo, partai yang lain kalau sepakat dengan kita bersama-sama. Soal calonnya, ayo dirembug bareng-bareng. Yah, ini alasan perusahaan. Tapi saya kira jenengan sudah tahu ya," kata Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jateng Sriyanto Suryo Saputro kepada merdeka.com, Selasa (29/8) di Kota Semarang, Jateng.
Gerindra sendiri tengah menggodok tiga nama untuk dimajukan melawan calon dari PDIP. Mereka adalah Abdul Wachid, Ferry Juliantono dan Sudirman Said. Hingga kini belum ada keputusan, komunikasi politik masih dilakukan. Ketum Gerindra Prabowo Subianto mempersilakan seluruh calon meningkatkan elektabilitasnya masing-masing sebelum mendapatkan rekomendasi dari partainya.
Sriyanto ingin, Pilgub Jateng hanya ada dua pasang calon alias head to head. Namun dia menampik bahwa peta politik di Jateng menunggu keputusan PDIP bakal mengusung siapa nantinya.
"Tapi sampai sekarang kita tetap melakukan komunikasi politik dengan PKS, dengan PAN, dengan PKB juga, Demokrat, juga Golkar, kita terus melakukan komunikasi," terang Sriyanto.
Baca juga:
Cagub Jateng dari Gerindra sudah mengerucut tiga nama, ada Sudirman Said
Didukung Perindo, Ferry Juliantono siap lawan calon PDIP di Pilgub Jateng
Klaim elektabilitas naik, Marwan Jafar yakin jadi cagub Jateng dari PKB
Tebar pesona Sudirman Said di tanah Jawa Tengah
Sudirman Said miris kondisi petani di Jawa Tengah masih terbelakang
Gerindra fokus usung kader di Pilgub Jateng
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Apa yang diraih pasangan Prabowo-Gibran di Jawa Tengah? Prabowo-Gibran meraih 53,07 persen suara di Jawa Tengah, adapun Ganjar-Mahfud 34,34 persen.
-
Kenapa Pilkada itu penting? Pilkada artinya singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah, adalah salah satu momen krusial dalam sistem demokrasi kita.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Apa yang diartikan sebagai 'perang bintang' dalam konteks Pilgub Jateng? Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah di Pilgub Jateng Komjen Pol Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maemoen alias Gus Yasin menyebut tanda bintang yang disandangnya hanyalah sebuah pangkat di institusi Polri. Ketika mendaftar kontestasi di Pilkada serentak 2024, praktis bintang-bintang tersebut bakal hilang."Tidak ada perang bintang. Bintang pangkat ya, kalau kita sudah mendaftar, sudah tak ada bintang," kata Ahmad Luthfi di kantor DPW PKB Jateng, Selasa (3/9).