Bertemu Pelaku UMKM, Siti Atikoh Beri Saran Kembangkan Bisnis
Atikoh menyarankan agar berbagai produk kopi bisa dijaga kualitas atau mutunya.
Atikoh menyarankan agar berbagai produk kopi bisa dijaga kualitas atau mutunya.
- Pria Ini Tolak Jadi Karyawan BUMN, Kini Sukses Usaha Kopi di Tulungagung dengan Modal Awal Rp10 Ribu
- Mengunjungi Tempat Produksi Kopi Luwak di Lereng Gunung Ijen, Hasilkan Kopi Berharga Ratusan Ribu Rupiah per Kilogram
- Cerita Iskandar: Nekat Tinggalkan Perusahaan Minyak Demi Bisnis Kopi, 5 Bulan Bangkrut, Bangkit dengan Usaha Martabak
- Mengenal Tiga Kopi Asli Batang, Nikmat dan Punya Makna Khusus
Bertemu Pelaku UMKM, Siti Atikoh Beri Saran Kembangkan Bisnis
Istri Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, Siti Atikoh, memberikan masukan terhadap pelaku UMKM di Bandung Barat, Jawa Barat agar bisa mengembangkan bisnisnya.
Hal itu disampaikan Atikoh saat menghadiri pertemuan bersama para pelaku UMKM dan Komunitas Perempuan di Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (4/12).
Mulanya, seroang pelaku UMKM menanyakan perihal bagaimana mengembangkan bisnis kopi di Bandung Barat agar bisa maju ke depannya.
"Bagaimana mengembangkan produk kopi terutama di Bandung Barat bisa berkembang?," kata penanya.
Atikoh menjawab dengan harapannya juga agar ke depan bisnis kopi khususnya di Bandung Barat bisa berkembang. Terlebih inkubasi bisnisnya juga bisa berjalan bergandengan.
"Dan kopi itu satu produk yang sangat memiliki potensi di Indonesia terutama yang kalau diekspor itu kopi arabika," kata Atikoh.
Terkait pengembangan, Atikoh menyarankan agar berbagai produk kopi bisa dijaga kualitas atau mutunya. Hal itu agar bisnis bisa maju terutama di Bandung Barat.
"Tapi nanti diperhatikan mutunya ya bu dan kesamaan dan lain sebagainya, kematangan dari biji kopi itu sendiri bener-bener matang petik dengan sesuai persyaratan mutu yang ada," tuturnya.
Sementara terkait bagaimana mengembangkan bisnis dengan memanfaatkan media sosial, Atikoh mengatakan, jika bisnis UMKM dengan memanfaatkan media sosial diperlukan cara-cara yang menarik. Misalnya dengan cara memotret produk dengan angle yang pas.
"Yang pertama ibu kalau kita merambah bisnis di sosial media, tentu dengan cara yang menarik cara yang menarik. Mungkin dari sisi angle itu, dari sisi penampakanya, penyinarannya, teknik untuk memotretnya itu mungkin bisa diajari oleh yang muda-muda. Karena posisi (mengambil gambar) juga akan berpengaruh," katanya.
Menurut Atikoh, narasi dalam mempromosikan produknya juga haruslah tidak terlihat kaku. Atikoh menyarankan, pelaku UMKM bisa juga memanfaatkan promosi melalui influencer lokal.
"Mungkin juga bisa dipromosikan oleh influencer lokal, itu juga penting. Dengan memiliki banyak follower, (dia) memberikan testimoni produk-produk kita, kemudian bagaimana kita memanfaatkan platform-platform yang ada," ujarnya.
Lebih lanjut, tak hanya memanfaatkan sarana media sosial, para pelaku UMKM diminta aktif mengikuti berbagai macam pelatihan hingga pameran.
"Mengikuti pameran juga perlu. Karena sebaiknya itu, selain kita bisa melakukan pemasaran di sosial media, juga sebagian di customer itu sudah mengenal produk kita. Nanti repeat ordernya bisa lewat online," pungkasnya.