Bicara Tantangan Global, Anies Baswedan Selipkan Doa: Indonesia Mendunia Kita Amin-kan
Bicara Tantangan Global, Anies Baswedan Selipkan Doa: Indonesia Mendunia Kita Amin-kan
Anies beberkan 4 tantangan global nantinya
- Soekarno-Hatta Dinobatkan sebagai Salah Satu Bandara Internasional Paling Ramah Buat Keluarga
- Kutu Busuk Mewabah di Singapura, Peneliti Global Minta Masyarakat Indonesia Lakukan Ini
- Gagal Tumbangkan Maroko, Jejak Perjuangan Timnas Indonesia U-17 Ini Bikin Haru
- Anies Baswedan Ingin Pengusaha RI Tak Hanya Jago Kandang, Tapi Juga Jago Tandang
Bicara Tantangan Global, Anies Baswedan Selipkan Doa: Indonesia Mendunia Kita Amin-kan
Calon Presiden (Capres) nomor urut satu, Anies Rasyid Baswedan berbagi gagasan terkait apa yang harus dilakukan ke depan oleh Indonesia menghadapi tantangan global ke depan.
Hal ini disampaikan dalam acara diskusi bertema 'Indonesia and the World: 1 Jam Bersama Anies'. Kegiatan ini berlangsung di Conference on Indonesian Foreign Policy 2023 (CIFP 2023)-FPIC Dino Patti Djalal di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.
Dalam sambutannya, mantan Gubernur DKI Jakarta ini memaparkan empat tantangan yang harus segera diantisipasi.
"Geopolitik dari mulai transformasi unipolar ke multipolar, dari translatik ke Asia, ancaman hibrida dan koersi ekonomi serta distrustri antara negara naik," kata Anies, Sabtu (2/12).
Kemudian ada tantangan ekonomi global mulai dari capital outflow, disrupsi rantai produksi dan lainnya. Selain itu, ada Krisis Iklim dan democratic backsliding di mana banyak negara demokrasi bergerak ke arah otoriter bahkan korup.
Oleh karenanya, Anies menegaskan, Indonesia harus lebih berperan aktif dalam kancah global. Ia pun ingin Indonesia bukan sekedar pertisipan yang sifatnya menonton saja, tetapi partisipan yang menawarkan gagasan untuk dunia
"Pentingnya Indonesia ke depan, dimana kita tak boleh lagi untuk jadi penonton dan pasif, indonesia harus tampil di depan dan jadi agenda setter dalam percakapan global," tegasnya.
Anies pun memaparkan bagaimana nantinya Indonesia berperan besar, di mana Indonesia memegang pedoman yakni kekuatan cerdas berbasis nilai.
Untuk Kekuatan Cerdas yang dimaksud adalah memajukan politik luar negeri dari aspek kapabilitas (hard power) dan daya tarik (soft power) secara beriringan.
"Sedangkan berbasis nilai, yang mana nilai menjadi pedoman kebijakan luar negeri agar tercipta kepercayaan global," ujarnya.
Kekuatan cerdas berbasis nilai ini ditopang oleh lima pilar antara lain ekonomi yang maju dan berkeadilan, menciptakan lingkungan yang lestari, mengembangkan brand Indonesia dan melakukan diplomasi yang proaktif serta inklusif.
"Intinya Indonesia mendunia, dan kita AMIN-kan bersama," pungkasnya.