Blusukan ke Pasar Tanah Abang, Jusuf Hamka 'Babah Alun' Dicurhati Pedagang Sepi Pembeli
Menurut Babah Alun, perlu dilakukan penyuluhan terhadap para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).
Bakal calon wakil gubernur Jakarta, Jusuf Hamka blusukan ke daerah Blok A, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Safari politik itu dilakukan pria disapa Babah Alun pada Kamis (1/8) siang.
Babah Alun datang di kawasan Blok A mengenakan kemeja pendek berwarna kuning. Saat menghampiri beberapa toko pakaian, Babah Alun dicurhati sejumlah pedagang. Salah satunya pedagang pakaian batik.
- Blusukan ke Pasar Tradisional, Polwan Ajak Pedagang dan Pembeli Jadi Pemilih Cerdas di Pemilu
- VIDEO: Jusuf Hamka Blusukan ke Pasar Tanah Abang, Beli Blankong & Kaus Babah Alun
- Lakukan Blusukan ke Pasar hingga Main Bulu Tangkis Bareng Warga, Begini Cara Mangkunegara X Sambut Tahun Baru Jawa
- Ubah Lahan Kosong Jadi Ladang Emas, Budidaya Talas Pratama Laku Keras di Pasar Lokal dan Internasional
Saat itu, Babah Alun dikeluhkan mengenai toko batiknya atau Pasar Tanah Abang sepi pembeli. Menurut pedagang tersebut, sepinya toko dikarenakan ada sweeping dilakukan petugas Bea Cukai terhadap toko-toko di Tanah Abang.
Menanggapi keluhan itu, Babah Alun mengatakan, semestinya barang sudah sampai di toko-toko sudah tidak perlu lagi dirazia.
"Memang sweeping-sweeping itu seyogyanya menurut saya kalau barang sudah di toko saya pikir sudah clear semuanya. Tapi, namun demikian saya belum ngerti pemerintah punya kebijakan sweeping," kata Babah Alun kepada wartawan di lokasi.
Babah Alun berjanji bakal menanyakan dasar petugas Bea Cukai melakukan sweeping barang dagangan penjual di Pasar Tanah Abang.
"Nanti kita mesti tanyakan lebih lanjut, karena kalau UMKM di sweeping tentunya mereka beli barang dari importir, kalau mau pun importirnya yang disweeping bukan pedagangnya, kalau menurut hemat saya. Tapi nanti kita komunikasikan supaya baik semualah," ujar Babah Alun.
Babah Alun juga mengingatkan para pedagang agar wajar mengambil keuntungan. Sebab menurut Babah Alun, harga barang dijual di Pasar Tanah Abang bersaing dengan e-commerce.
"Oleh sebab itu dalam berusaha kita boleh punya cuan, sebenarnya yang pintar berusaha itu adalah dikala kita membeli dlu sebelum kita jual, sebab seperti kita ketahui kalau online sudah jelas harganya perbedaannya misalnya 10 perak, rata-rata 10-11 perak," ujar Babah Alun.
"Tapi kalau kita bisa beli misalnya orang beli 9 perak kita bisa beli 7 perak waktu kita beli tujuh perak itu, itu sebenarnya kita untung. Karena kita jual pasti diatas harga online atau sama dengan harga online," imbuh Babah Alun.
Oleh karena itu, menurut Babah Alun, perlu dilakukan penyuluhan terhadap para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).
"Jadi perlu nanti juga penyuluhan-penyuluhan kepada teman-teman UMKM kita mengketuktularkan ilmu-ilmu dagang yang sederhana tapi bermanfaat buat mereka," pungkas Babah Alun.