Budi Waseso dicopot, Demokrat minta Polri bebas kepentingan
Demokrat hormati mutasi yang dilakukan di tubuh Polri.
Komjen Budi Waseso akhirnya benar dicopot dari jabatan Kabareskrim Mabes Polri. Budi Waseso dimutasi menjadi Kepala BNN bertukar posisi dengan Komjen Anang Iskandar.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Didik Mukrianto menilai, mutasi dan perombakan jabatan di setiap institusi adalah hal yang lumrah. Kata dia, hal tersebut memang harus dilakukan dalam konteks penguatan kelembagaan dan peningkatan serta pembinaan anggota dalam rangka memberikan pelayanan yang prima untuk masyarakat.
"Kita harus hargai dan hormati apa yang sudah diputuskan karena sudah barang tentu didasarkan kepada pertimbangan yang utuh dan komprehensif," ujar Didik saat dihubungi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (4/9).
Terkait itu, Didik mengajak masyarakat untuk mengawasi dan mengawal bersama, memastikan agar kinerja kepolisian bisa sepenuhnya melakukan tugas penegakan hak dan menghadirkan rasa aman masyarakat.
Selain itu, lanjut dia, yang menjadi konsen bersama adalah penyegaran positioning di Bareskrim dan BNN tentunya selaras dengan peningkatan basis soliditas dan profesionalisme di tubuh Polri dan juga yang tidak kalah penting bagaimana kriminalitas dan narkoba bisa ditekan seminimal mungkin keberadaannya di tengah-tengah masyarakat.
"Yang tidak kalah penting juga adalah bagaimana institusi Polri menghadirkan penegakan hukum yang independen, bebas kepentingan, tidak tebang pilih, transparan, akuntabel dan imparsial, sehingga tidak menghadirkan kecemasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," tegas Didik.
Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR itu menilai, sebagai anggota Polri, penugasan di mana pun adalah bagian dari tanggung jawab yang wajib diterima dan harus dilaksanakan semaksimal mungkin.
Penugasan di BNN juga tidak mudah karena kita memahami semua bahwa Indonesia darurat narkoba. Didik yakin, Budi Waseso akan mampu membawa BNN menjadi yang terdepan dalam pemberantasan narkoba.
"Dengan rekam jejak dan keberhasilan beliau di Bareskrim, kami berharap Pak Budi Waseso bisa menghasilkan karya-karya besar yang brilian untuk bangsa," ucapnya.
Dia juga berharap Anang Iskandar dapat lebih baik menangani kasus-kasus yang ada di Bareskrim. "Saya berharap juga Pak Anang dapat terus meningkatkan kinerja dan profesionalitas Polri dalam melakukan penegakan hukum," tandasnya.
Baca juga:
Mabes Polri: Sekarang darurat narkoba, Budi Waseso dibutuhkan
Jadi kepala BNN, Budi Waseso janji sikat sindikat dan mafia narkoba
Politisi PDIP duga RJ Lino bagian mafia di lingkar Istana
Meski dimutasi, Budi Waseso tegaskan kasus PT Pelindo jalan terus
Dimutasi jadi kepala BNN, Budi Waseso bilang 'ini reward bagi saya'
Komjen Budi Waseso jadi Kepala BNN: Kehormatan bagi saya
Kinerja Bareskrim lebih baik dari Kejagung, harusnya diapresiasi
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Bagaimana TKN Prabowo-Gibran menanggapi putusan DKPP? Meski begitu, dia menyampaikan TKN Prabowo-Gibran menghormati keputusan DKPP. Namun, kata dia keputusan tersebut tidak bersifat final.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Kapan Soeharto hampir diracun? Di Blitar Selatan, TNI juga menggelar Operasi Trisula. Saat Itulah, Soeharto Mengaku Sempat Mau Dibunuh Dengan Racun Tikus
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.