Burhanuddin Muhtadi: Ridwan Kamil ke Jakarta, Golkar Bisa Kehilangan Jawa Barat
Meski berkoalisi di Pilpres, dalam urusan pilkada Gerindra dan Golkar punya kepentingan yang bertolak belakang.
Meski berkoalisi di Pilpres, dalam urusan pilkada Gerindra dan Golkar punya kepentingan yang bertolak belakang.
- Ridwan Kamil di Jakarta, Jusuf Hamka 'Babah Alun' Kini Ditugaskan Golkar di Pilgub Jawa Barat
- Gerindra: Keputusan Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta dari KIM
- Bantah Zulhas, Golkar Sebut Ridwan Kamil Maju Pilkada Jakarta Masih Didiskusikan
- Golkar Siapkan Ridwan Kamil untuk Lawan Siapa pun Termasuk Anies di Jakarta
Burhanuddin Muhtadi: Ridwan Kamil ke Jakarta, Golkar Bisa Kehilangan Jawa Barat
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menilai, alasan Partai Golkar sangat masuk akal untuk tetap memproyeksikan Ridwan Kamil di Pilgub Jawa Barat ketimbang Jakarta. Sebab, elektabilitas Ridwan Kamil paling tertinggi di Jabar dalam survei terbaru Indikator Politik Indonesia.
Menurutnya, cuma ada satu nama yang membayangi Ridwan Kamil yaitu kader Gerindra Dedi Mulyadi. Sedangkan, nama-nama lainnya berada jauh di bawah dua nama tokoh Jawa Barat tersebut.
"Alasan Partai Golkar untuk mempertahankan Ridwan Kamil di Jawa Barat sangat masuk akal, ya karena bagaimana pun Ridwan Kamil punya potensi cukup lumayan untuk memenangkan kontestasi elektoral di Jawa Barat," kata Burhanuddin dalam paparan survei secara daring, Kamis (4/7).
Burhanuddin menyebut, bagi Partai Golkar membawa Ridwan Kamil ke Jakarta belum tentu membawa kemenangan. Justru bisa membuat Partai Golkar kehilangan kesempatan menang di Jabar.
"Golkar akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan posisi nomor satu di provinsi paling padat se-Indonesia," kata Burhanuddin.
Dia melanjutkan, semisal Ridwan Kamil punya penerus yang potensial untuk dicalonkan di Jawa Barat, maka hal tersebut bisa mengurangi kekecewaan Golkar atas langkah membawa eks Wali Kota Bandung itu ke Jakarta.
"Tetapi masalahnya nama-nama yang lain dari internal Partai Golkar termasuk istrinya Kang Ridwan itu juga tidak kompetitif untuk dibawa ke pentas gubernur," kata Burhanuddin.
Menurutnya, meski Gerindra dan Golkar satu koalisi di Pilpres, dalam urusan pilkada kedua partai itu punya kepentingan yang bertolak belakang. Sebab, bila Ridwan Kamil maju di Jakarta maka Dedi Mulyadi punya potensi menang sebagai calon gubernur di Jawa Barat.
"Jadi lagi-lagi ini tarik menarik di tingkat elite yang tentu saja akan menimbulkan pertanyaan bagaimana skenarionya jika Ridwan Kamil benar-benar diputuskan dibawa ke Jakarta," jelasnya.
Diberitakan, elektabilitas Ridwan Kamil paling tertinggi dalam survei Pilkada tingkat Provinsi Jawa Barat 2024. Hal itu terungkap dari hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia dalam simulasi 3 nama calon.
Hasilnya, Ridwan Kamil memperoleh 56.3 persen unggul dari Dedi Mulyadi 35.1 persen dan Ilham Akbar Habibie 3,3 persen. Sedangkan tidak tahu/jawab 5.3 persen.
"Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya, Kamis (4/7).
Untuk head to head simulasi 2 nama, Ridwan Kamil masih unggul 55.1 persen dari Dedi Mulyadi 38.0 persen. Sementara, tidak tahu/jawab 6.9 persen.
Survei ini dilakukan pada 20-27 Juni 2024. Metode survei menggunakan double sampling dengan sampel sebanyak 1214 responden. Margin of error survei diperkirakan +-2.8% pada tingkat kepercayaan 95%.
Populasi survei adalah warga negara Indonesia di Provinsi Jawa Barat yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon. Wawancara responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.