Burhanuddin Muhtadi Sarankan Ganjar dan Anies Tiru Gemoy Prabowo demi Suara Anak Muda
Burhanuddin menilai, pendekatan ke anak-anak muda melalui isu yang mereka nikmati itu dilakukan secara membosankan.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia ini menilai gemoy-nya Prabowo mampu membuat anak muda tertarik.
- Mahfud Ajak Anak Muda Tak Golput: Satu Suara Besar Manfaatnya untuk Masa Depan Bangsa
- Pesan Jaksa Agung ke Anak Buah: Jaga Netralitas dan Tak Coreng Marwah Kejaksaan dengan Memihak Paslon di Pemilu
- Hewan Binturong Melahirkan 2 Ekor Anak, Irfan Hakim Langsung Syok yang Satu Mati Wujudnya Bikin Aneh
- Kalung Anak dari Tahun 7400 SM Ditemukan, Dihiasi 2500 Bebatuan dan Manik-Manik
Burhanuddin Muhtadi Sarankan Ganjar dan Anies Tiru Gemoy Prabowo demi Suara Anak Muda
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia (IPI) Burhanuddin Muhtadi meminta pasangan calon (paslon) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk membuat gimik politik agar dapat menggaet suara anak muda.
"Ini tantangan buat paslon Ganjar dan Anies karena bagaimanapun, menyapa anak muda tidak semata-mata pendekatan kinerja, tapi mem-package kinerja tadi dalam sebuah paket gimik yang menarik," kata Burhanuddin kepada wartawan di Tangerang Selatan, Banten, Rabu (29/11).
Burhanuddin menilai, pendekatan ke anak-anak muda melalui isu yang mereka nikmati itu dilakukan secara membosankan. Akibatnya, anak-anak muda lebih senang dengan gimik-gimik yang disuguhkan.
"Banyak yang lupa bahwa anak muda punya narasi atau isu yang berbeda dengan populasi secara umum. Misalnya isu pemberantasan korupsi, isu perubahan iklim," ujar Burhanuddin.
"Tetapi dari ketiga paslon timses anak muda, itu pendekatan yang isu anak muda cenderung sporadis dan cenderung tidak menarik. Akibatnya anak muda disuguhi oleh gimik," sambungnya.
Maka dari itu, gimik politik yang dilakukan paslon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka perlu diakui keunggulannya karena berhasil menggaet pemilih-pemilih muda.
"Pada titik itu memang harus diakui bahwa pasangan Prabowo-Gibran lebih unggul. Gimiknya itu ada unsur movement karena tak muncul dari atas, tapi dari bawah," tambah Burhanuddin.
Tak hanya itu, gimik 'Gemoy' yang banyak dipakai tim Prabowo dinilai bisa mengubah citra yang dahulunya tegas menjadi lucu.
"Nah tentu ada semacam akselerasi strategi. Gemoy itu kan dieksploitasi untuk mendapatkan semacam rebranding yang dulu dianggap tegas, galak, belakangan menjadi sangat cute begitu ya," imbuhnya.